0 Comment
Ilustrasi Toko Ritel Foto: Trio HamdaniIlustrasi Toko Ritel Foto: Trio Hamdani

Jakarta - Sekarang ini beberapa peritel melaksanakan penutupan toko. Salah satunya yaitu HERO yang melaksanakan penutupan 26 toko di banyak sekali wilayah Indonesia. Baru -baru ini Central Department Store juga mengumumkan penutupan gerai di Neo Soho, Grogol.

Kondisi ini menjadikan pertanyaan, apa yang mengakibatkan sejumlah toko ritel tutup di awal tahun 2019 ini. Apakah lantaran daya beli lesu?

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menyebut bahwa ketika ini kondisi perekonomian perusahaan ritel cukup berat.

"Ya untuk perusahaan tertentu mungkin cukup berat ya, ya orang tutup toko disebabkan apa kira-kira, niscaya merugi kan lantaran beliau tutup kan outletnya, kira-kira gitu lah," jelasnya kepada detikFinance, Rabu (16/1/2019).




Ekonomi dunia pun mempengaruhi bisnis ini, alasannya yaitu hal itu sanggup berdampak pada tingkat konsumsi para konsumen. Selain itu, persaingan antar peritel serta hadirnya e-commerce juga menambah persaingan bisnis.

"Faktornya banyak dipengaruhi oleh banyak sekali hal, mungkin lantaran ekonomi secara global yang mempengaruhi ekonomi makro kita, selain itu ya niscaya juga faktor lain yaitu persaingan itu sendiri, persaingan sanggup sesama pemain atau format-format lain yaitu salah satunya e-commerce juga bisa," ujar dia.




Untuk efisiensi kinerja perusahaan, penutupan beberapa toko pun menjadi alternatif. Hal itu dilakukan guna menyambung kehidupan bisnis perusahaan itu sendiri.

"Ya jalan terbesarnya memang menutup toko, ya untuk efisiensi agar tidak terkena hingga keseluruhan perusahaan," tutup dia.

Post a Comment

 
Top