0 Comment
Foto: Dok NetflixFoto: Dok Netflix

Jakarta - 'The Last Czars' merupakan serial yang mengangkat kisah sejarah raja terakhir Rusia. Dalam enam episode Netflix, serial ini menampilkan kisah dramatis antara tahun 1905 dan 1918.

Salah satu pemain drama dalam serial itu ialah Ben Cartwright yang tampil sebagai Rasputin. Sosok Grigori Rasputin memegang posisi besar lengan berkuasa dalam keluarga Tsar Nicholas II.

Girogri Rasputin ialah seorang mistikus, tabib spiritual dan orang yang memproklamirkan diri sebagai sosok yang suci. Berasal dari Siberia, Rasputin datang di St Petersburg pada tahun 1904 dan karenanya bertemu dengan Tsar pada bulan November 1905.

Sosok yang merupakan petani itu kemudian berhasil masuk ke bulat elit Rusia, kemudian ke kerajaan. Ia juga kemudian memegang kekuatan dalam keluarga Romanov. Dia sangat dihormati oleh Tsarina alasannya kemampuannya sebagai tabib.

Dari 1906, Rasputin menjadi tabib bagi Alexei, satu-satunya pewaris takhta Rusia, yang menderita hemofilia. Kehidupan Rasputin dipenuhi dengan kontroversi, terutama dalam hal keyakinan agamanya dan hubungan seksual dengan perempuan darah biru Rusia.

Rasputin menanamkan keyakinan kepada mereka untuk mengalah pada cobaan dan dosa sehingga bisa diselamatkan Tuhan.

Ben Cartwright yang berperan sebagai Rasputin di The Last Czars, menjelaskan apa yang beliau pikirkan perihal Rasputin dan bagaimana rasanya memainkan sosok tersebut kepada Express.

"Saya tahu persis siapa Rasputin. Segera sehabis mendengar dan melihat gambar, itu pribadi berkedip di kepala Anda, orang itu," katanya.

"Saya membeli biografi Douglas Smith yang dirilis beberapa tahun yang lalu, hal pertama, legenda, warisan, yaitu beliau ialah biksu gila, rambut panjang, jenggot panjang, blak-blakan, peminum berat, pemakan perempuan, iblis berubah menjadi semua hal semacam itu."

Namun menurutnya, dari semua dongeng tersebut tak ada satupun yang terbukti. Ia percaya pada dasarnya, Rasputin hanya jadi kambing hitam sehabis mati oleh orang-orang yang tak mau punya dilema dengan kaum Bolshevik.
Rasputin dan AlexandraRasputin dan Alexandra Foto: Dok Netflix

"Tentu saja sangat gampang untuk mengarahkan jari ke Rasputin dan menyampaikan itu ialah beliau dan beliau melaksanakan semua hal ini," tuturnya.

Ketika Tsar menunjuk dirinya sendiri sebagai panglima Angkatan Darat Rusia pada 1915, ia melaksanakan perjalanan ke front timur, sementara kekuasaan ditinggalkan di tangan istrinya, Alexandra di rumah.

Alexandra lantas mendengarkan semua saran Rasputin, alasannya ia memandangnya sebagai sosok yang saleh. Akibatnya, efek politik dan kekuasaan Rasputin di Rusia terus meningkat.

Rasputin dan Alexandra menjadi semakin tidak terkenal di kalangan masyarakat, yang menganggap mereka bertanggung jawab atas kekalahan perang yang berkelanjutan dan kekurangan makanan.

Desas-desus mulai menyebar di antara orang-orang dan elit Rusia bahwa Rasputin dan Alexandra berselingkuh. Hal tersebut kemudian mendiskreditkan pemerintah dan merusak reputasi Romanov di seluruh Rusia.

Gambar-gambar Alexandra dan Rasputin yang eksplisit secara seksual mulai beredar dalam propaganda revolusioner dan di antara kalangan politik. Kabar itu juga sudah hampir mustahil diabaikan oleh dinasti Romanov.

Elit politik Rusia juga makin tidak puas dengan efek Rasputin dalam urusan Rusia. Terlebih, ia dianggap bertanggung jawab dikarenakan telah mengganti dan menunjuk menteri gres pilihannya.

Ada dua upaya yang dilakukan untuk menyingkirkan Rasputin, pertama di tahun 1914 dan 1916, meski keduanya gagal.

Pada Juli 1914, seorang perempuan petani berjulukan Khioniya Guseva berusaha membunuh Rasputin saat berada di luar rumahnya di Siberia. Pada 30 Desember 1916, keponakan Tsar, Pangeran Felix Yusupov, Adipati Agung Dmitri Pavlovich, dan politisi sayap kanan Vladimir Purishkevich menciptakan rencana untuk membunuh Rasputin.

Setelah dilaporkan diracun dengan sianida, Rasputin masih bisa selamat malam itu. Pada akhirnya, beliau meninggal alasannya tiga luka tembak di kepala. Tubuh Rasputin kemudian ditemukan di bawah es di Sungai Nevaya Malaya pada 1 Januari 1917.





Simak Video "Rusia Berperang Hadapi Masalah Sampah"
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/doc)

Post a Comment

 
Top