Jakarta - Nikmatnya nasi goreng memang menarik hati sampai-sampai jadi hidangan pilihan dalam pertemuan politik Prabowo-Mega. Meski enak, ternyata nasi goreng juga menyimpan risiko dari minyak dan bumbu-bumbu terutama garamnya.
Minyak maupun lemak, tentu bekerjasama dengan kolesterol. Demikian juga garam, semenjak usang dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi.
Menurut dokter seorang mahir gizi klinik dr Titi Sekarindah MS, SpGK menyantap nasi goreng bersama-sama tetap kondusif kalau memperhatikan hal berikut.
1. Hindari Seafood
Nasi goreng memang enak bila diberi lauk ibarat cumi, udang, ikan, atau kepiting. Faktanya, olahan hasil bahari mengandung kolesterol yang tinggi. Sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang tidak berlebih.
2. Perbanyak Sayuran
Sayuran sanggup ditambahkan pada nasi goreng untuk mengimbangi efek negatif minyak ketika menggoreng. Kamu bisa tambahkan sawi, kacang polong, kemangi, wortel iris, atau kol iris ke dalamnya. Acar dan timun juga bisa ditambahkan.
3. Minyak Zaitun dan Minyak Kanola
Jika biasa menciptakan nasi goreng dengan minyak bekas atau minyak kelapa biasa, gantilah dengan minyak zaitun atau minyak kanola. Keduanya punya kemampuan menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Mengonsumsi nasi goreng juga kondusif bila mengurangi kalorinya, ialah tidak terlalu banyak memakai minyak serta mengontrol banyaknya lauk yang dipakai. Sarapan pun jadi lebih sehat tanpa khawatir dengan efek negatifnya.
Simak Video "Jelang Idul Adha, Hati-hati Bahaya Kolesterol Mengincar!"
[Gambas:Video 20detik]
Post a Comment