0 Comment
Polusi udara di DKI Jakarta dikategorikan tidak sehat belakangan ini (Foto: Pradita Utama) Polusi udara di DKI Jakarta dikategorikan tidak sehat belakangan ini (Foto: Pradita Utama)

Jakarta - Pagi ini, polusi udara di DKI Jakarta kembali menempati peringkat teratas kota dengan polusi paling jelek berdasarkan AirVisual. Dengan skor 186, kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat.

AirVisual juga memperlihatkan beberapa rekomendasi, salah satunya untuk membatasi acara luar ruangan. Partikel bubuk dan gas berbahaya memang berdampak pada kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan secara umum.

Lalu apa saja yang sanggup dilakukan untuk mengurangi dampak polusi udara pada paru-paru? Berikut di antaranya, dirangkum dari banyak sekali sumber.

1. Selalu cek pantauan kualitas udara
Ada banyak sekali aplikasi yang sanggup digunakan untuk memantau kualitas udara, AirVisual salah satunya. Warna dan angka yang tertera memperlihatkan kualitas udara pada satu waktu, dan disertai asumsi level polusi pada waktu lainnya.

Tentunya akan sulit untuk sama sekali menghindari acara luar ruangan, maka yang sanggup dilakukan ialah mengaturnya. Jika hendak olahraga misalnya, maka pilih waktu ketika polusi sedang tidak terlalu tinggi.



2. Hindari kepadatan kemudian lintas
Salah satu penyumbang utama polusi udara ialah asap kendaraan bermotor. Makin tinggi volume kendaraan yang melintas di satu ruas jalan, tingkat polusi di sekitarnya umumnya makin tinggi.

Bagi yang ingin bike to work, peneliti kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia, Budi Haryanto, menyarankan untuk mengambil jalan tikus. Tujuannya tak lain untuk menghindari polusi dari kepadatan kemudian lintas.

"Orang normal biasanya (tarik napas -red) semenit cuma 20 kali, nah yang naik sepeda sanggup 40 kali kan ngos-ngosan. Berarti makin banyak bubuk yang kau hirup, semakin banyak pencemaran udara yang masuk ke tubuh. Lebih kondusif cari jalan tikus," saran Budi.



3. Gunakan masker yang sesuai
Kebanyakan masker yang ada di pasaran tidak 100 persen sanggup menangkal polusi. Masker bedah warna hijau ibarat yang banyak digunakan ojek online alias ojol misalnya, sangat tidak efektif untuk menangkal partikel bubuk sekalipun.

"Karena saringan udara masker hijau itu nggak cukup kecil. Partikel bubuk masih lewat," kata dokter paru dari Omni Hospital, dr Frans Abednego Barus, SpP.

Dibanding masker hijau 'ojol', lebih disarankan pakai masker N95. Harganya relatif lebih mahal, tetapi lebih efektif menyaring partikel debu.



4. Pelihara tanaman
Beberapa jenis tumbuhan ibarat pengecap mertua dan aloe vera atau pengecap buaya diyakini efektif memurnikan udara yang tercemar. Secara umum, keberadaan tumbuhan dan pepohonan memang membuat lingkungan yang lebih sejuk meski dikepung polusi udara.



5. Perbaiki teladan makan
Lho apa hubungannya polusi dengan teladan makan, memangnya polusinya masuk pencernaan? Jangan salah, polusi udara juga menyumbang radikal bebas pemicu banyak sekali duduk perkara kesehatan. Penangkalnya tidak lain ialah antioksidan, yang sanggup didapat dari sayur dan buah-buahan maupun sumber nutrisi lainnya.



Simak Video "Cara Natasha Rizky Lindungi Keluarga dari Polusi"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top