0 Comment
Nunung mengaku memakai sabu semenjak 20 tahun lalu. Foto: Palevi S/detikFoto Nunung mengaku memakai sabu semenjak 20 tahun lalu. Foto: Palevi S/detikFoto

Jakarta - Dalam investigasi kepolisian, Nunung ternyata sudah 20 tahun memakai narkoba. Komedian berjulukan orisinil Tri Retno Prayudati tersebut mengonsumsi sabu.

Nunung terlihat baik-baik saja, meski sesudah puluhan tahun mengonsumsi narkoba. Padahal, kebiasaannya mengonsumsi narkoba dapat meningkatkan risiko kerusakan dan bahkan kanker hati.

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr dr Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KGEH, kondisi yang terlihat baik dari luar belum tentu kondusif dari risiko kanker hati. Penyakit ini hanya dapat diketahui lewat investigasi fungsi hati di laboratorium.

"Sabu biasa dipakai dengan cara dihirup atau dihisap. Risiko kanker hati tetap ada, meski lebih kecil daripada narkoba suntik. Kanker berawal dari pengerasan hati akhir abses virus," kata dr Andri, ditemui dalam temu media eliminasi hepatitis di Kementerian Kesehatan, Jl RH Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).



Menurut dr Andri, risiko berasal dari materi narkoba yang tercemar virus. Selanjutnya, virus masuk ke dalam pembuluh darah kapiler yang ada di hidung. Dengan cara ini virus hingga di hati dan mengakibatkan terjadinya kanker.

Infeksi pada pengguna narkoba yang dihirup berbeda dengan yang disuntik. Pada korban narkoba suntik, jarum yang dipakai bergantian menjadi media penularan virus. Selanjurnya virus eksklusif masuk ke dalam anutan darah.

Kanker hati awalnya tidak menawarkan tanda-tanda tertentu hingga akibatnya memasuki tahap lanjut. Sama menyerupai kanker lain, korban narkoba harus melalui banyak sekali investigasi untuk penegakan diagnosa kanker.



Simak Video "Flakka, Narkoba yang Bikin Penggunanya Makara 'Zombie'"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top