Jakarta - AirVisual kembali lagi mengatakan kualitas udara di Jakarta yang tidak sehat. Pada Minggu (28/7) Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 195, yang menempatkan ibukota Indonesia ini berada paling atas dan disebut sebagai kota paling berpolusi.
Polusi udara tentu sanggup sangat membahayakan kesehatan kita dengan berdampak melalui organ-organ kita. Menurut Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Dr dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM, polusi udara memang tidak berdampak pribadi pada organ hati atau liver kita, namun juga tetap berisiko merusak hati.
"Kalau dihubung-hubungkan, dengan radikal bebasnya, sebab radikal bebas sanggup menciptakan kondisi liver menjadi lebih jelek," katanya ketika ditemui di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (28/7/2019).
Beberapa studi terdahulu cukup banyak yang mengaitkan imbas radikal bebas dengan penyakit hati. Salah satunya dilakukan oleh Departemen Penyakit Dalam di St. Louis University Health Sciences Center, Missouri, disebutkan bahwa radikal bebas sanggup merusak sel-sel molekul makro dan sanggup menjadikan cedera pada sel-sel hati.
Dihubungi terpisah, peneliti perubahan iklim dan kesehatan lingkungan Dr Budi Haryanto, SKM, MSPH, MSC dari Universitas Indonesia menyebut perkara polusi udara di Jakarta kali ini lebih banyak terjadi sebab cemaran gas pembuangan sisa kendaraan.
Kualitas materi bakar rendah ditambah teknologi mesin yang ketinggalan zaman menciptakan banyak kendaraan ketika macet menghasilkan gas sisa. Dampaknya bagi kesehatan mulai dari risiko penyakit pernapasan, jantung, bahkan sampai kanker.
Simak Video "Cara Natasha Rizky Lindungi Keluarga dari Polusi"
[Gambas:Video 20detik]
Post a Comment