Jakarta - Nasi goreng menjadi sajian santapan utama dalam pertemuan politik Megawati dan Prabowo hari ini. Pakar nutrisi mengingatkan, karlorinya cukup tinggi dan sanggup bikin gemuk jikalau disantap terlalu sering.
Kerap dijadikan sajian sarapan, nasi goreng juga banyak mengandung lemak jenuh yang merupakan sumber aneka macam penyakit. Karena itu, disarankan nasi goreng cukup disantap sesekali saja.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Titi Sekarindah MS, SpGK menyebutkan beberapa risiko bila terlalu sering mengkonsumsi nasi goreng.
Kalori yang berlebih dari nasi goreng sanggup hadir dari minyak dan materi tambahannya, semisal cumi, udang, dan telur yang juga memicu kolesterol tinggi. Efeknya sanggup berupa kegemukan, sakit jantung, bahkan kanker.
Tapi tenang, nasi goreng tidak berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Titi menyebut dampak negatif nasi goreng sanggup diatasi dengan menambahkan materi pangan yang sehat.
"Kalau mau lebih sehat pakai sayuran, biasanya wortel atau kol iris tipis, kacang polong, atau kemangi," katanya.
Alternatif lain semoga nasi goreng kondusif dikonsumsi yakni dengan mengganti minyak goreng biasa menjadi minyak zaitun atau minyak kanola. Keduanya punya manfaat untuk menurunkan kolesterol jahat.
Simak Video "Menggemuk Saat Puasa? Mungkin Ini Penyebabnya"
[Gambas:Video 20detik]
Post a Comment