0 Comment
Foto: Ray JordanFoto: Ray Jordan

Garut - Sekitar 500 rumah akan dibangun di Garut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, rumah tersebut bakal dibangun untuk memfasilitasi tukang pangkas rambut orisinil Garut supaya sanggup mempunyai rumah.

Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus memacu pembiayaan perumahan di sektor non formal dengan memfasilitasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi bagi sekitar 4.000 anggota Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut (PPRG).

Direktur Utama Bank BTN, Maryono menyampaikan langkah ini merupakan salah satu upaya perseroan memperluas susukan KPR Subsidi untuk para pekerja non formal sebagai bentuk komitmen mensukseskan Program Sejuta Rumah.

"Pekerja non formal yang menjadi target kali ini yaitu para pekerja di sektor jasa, yaitu pencukur rambut yang tergabung dalam Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut," katanya disela Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan PPRG di Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2018)




Perseroan sebelumnya juga memfasilitasi Asosiasi Pedagang Mie Bakso (APMISO), pengemudi taksi yang bekerja di bawah naungan PT Blue bird Tbk (BIRD), membantu aktivitas pembangunan rumah swadaya bagi guru honorer dengan aktivitas ABCG (Akademisi, Business,Community and Government) serta kawan Gojek dan Grab mendapatkan KPR BTN Mikro.

Maryono menjelaskan dengan rata-rata penghasilan kurang lebih Rp4 juta perbulan, para pencukur rambut tersebut berpeluang mendapatkan pembiayaan perumahan, khususnya KPR Subsidi.

"Kami melihat komitmen yang berpengaruh dari para anggota PPRG untuk mempunyai kawasan tinggal, menyebarkan bisnis, sampai ingin membangun museum dan menciptakan wahana wisata di sekitar Garut. Kaprikornus Bank BTN optimistis kemampuan ekonomi para pencukur rambut Garut pada umumnya sanggup berkembang pesat sehingga diharapkan layanan jasa perbankan yang mumpuni," paparnya.

Perumahan PPRG yang dibangun untuk anggota PPRG terletak di tanah seluas 50 ribu meter persegi di desa Sukamukti, kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Untuk tahap pertama akan didirikan sekitar 150 unit rumah tipe 30/60 dengan harga jual sekitar Rp 130 juta.




Pembangunan rumah dilakukan secara bertahap, seiring ekspansi lahan perumahan yang direncanakan sampai 100 ribu meter persegi.

"Perseroan akan membantu proses manajemen bagi komunitas pencukur rambut sebagai debitur yang layak mendapatkan aktivitas KPR Subsidi. Selain itu sesuai yang dijanjikan pemerintah, bunga KPR Subsidi ditetapkan tetap sebesar lima persen dengan uang muka minimal satu persen," terang Maryono.

Dengan bunga yang ringan, masyarakat juga diberi dispensasi uang muka oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp4 juta.

"Alhasil, angsuran rumah yang akan dibayar debitur hanya sekitar Rp 800 ribu dengan jangka waktu KPR maksimal 20 tahun," urainya.

Menurut Maryono, masyarakat yang sering tidak disentuh perbankan secara umum yaitu masyarakat berpenghasilan rendah atau berpenghasilan tidak tetap. Namun, justru di segmen ini Bank BTN unggul sebab berani membuka berafiliasi dengan institusi yang menaungi para pekerja serta komunitas pekerja sektor non formal.

Post a Comment

 
Top