Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pagi ini. Dolar AS berada di level Rp 14.010 atau mendekati Rp 14.000 pada pukul 09.15 WIB.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada 4 faktor yang menciptakan rupiah menguat. Pertama, kepercayaan investor gila terhadap Indonesia meningkat. Hal itu ditandai dengan derasnya pemikiran modal asing.
"Alhamdulilah rupiah terus bergerak stabil dan cenderung menguat sebagaimana aku sampaikan, 4 faktor berikut jadi pendukung menguatnya nilai tukar rupiah," kata Perry di Kantor ISEI Jakarta, Senin (28/1/2019).
Baca juga: Dolar AS Mulai Dekati Rp 14.000 |
Kedua, sinergi antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah menyebabkan prospek ekonomi Indonesia lebih baik. Apalagi, pemerintah berencana memangkas sejumlah faktor penghalang ekspor.
"Kebijakan yang gres dikeluarkan pemerintah untuk bagaimana mekanisme yang tidak perlu dalam mendorong ekspor itu dapat dihilangkan. Termasuk, juga penataan logistik sebagaimana anda ketahui sejumlah mekanisme terkait forum surveyor, larangan terbatas, maupun pengaturan logistik di pelabuhan untuk ekspor akan sangat disederhanakan," jelasnya.
Ketiga, kata Perry, alasannya yakni berkembangnya mekanisme pasar di mana ketika ini telah berkembang produk-produk keuangan.
"Keempat ketahanan ekstra kita yang semakin membaik, termasuk dari defisit transaksi berjalan yang kita perkirakan lebih rendah maupun juga pemikiran modal asing, surplus neraca modal yang semakin bengkak, sehingga dari sisi mendasar sendiri neraca pembayaran itu kondisinya lebih baik," tutupnya.
Mengutip Reuters, dolar AS berada pada level tertinggi Rp 14.080 dan terendah Rp 14.030. Nilai tukar mata uang Paman Sam lebih rendah dibandingkan posisi Jumat pekan kemudian yang berada di posisi Rp 14.165.
Post a Comment