0 Comment
Foto: Rizal Ramli ketika diskusi bertema Jokowi Raja Impor? di kantor Seknas Prabowo-Sandi. (Eva-detikcom)Foto: Rizal Ramli ketika diskusi bertema 'Jokowi Raja Impor'? di kantor Seknas Prabowo-Sandi. (Eva-detikcom)

Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) SPG Bank Dunia. Kementerian Keuangan pun buka bunyi merespons pernyataan itu.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti mengatakan, pernyataan itu ngawur dan enggan memberi komentar lebih lanjut.

"Ngawur. Saya tidak memperlihatkan komentar dari penyebar hoax," katanya kepada detikFinance lewat pesan singkat, Rabu (30/1/2019).


Pernyataan Sri Mulyani sebagai SPG Bank Dunia muncul dalam program diskusi publik 'Jokowi Raja Impor?' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Sebelum mengkritik Menkeu, Rizal Ramli memaparkan jumlah utang gres pemerintah. Dia bilang, utang gres pemerintah setiap harinya Rp 1,24 triliun.


"Ini pemerintah satu hari utang gres Rp 1,24 triliun, satu hari lho, masih ada nih berapa bulan lagi, 100 hari lagi, kaliin aja tuh. Kaprikornus pemerintah ini prioritasnya bikin seneng petani di Thailand, Vietnam, petani garam di Australia, yang kasih utang ke Indonesia, bunganya 8,5% paling tinggi di tempat Asia Pasifik, negara lain yang bikin surat utang bunganya hanya 5-6%. Kaprikornus investor internasional bahagia banget dengan Menkeu SPG Bank Dunia ini," ujar Rizal.

Sehingga, kata Rizal, uang negara dapat habis untuk membayar utang. Belum lagi dengan bunganya. Padahal, uang sebesar itu mestinya dipakai untuk menciptakan lahan gres yang dapat memperkerjakan para petani Indonesia.


"Coba bayangkan itu prioritasnya, utang setiap hari bayar bunganya berapa, padahal kalo kita pake itu bikin sawah ladang tebu, ladang jagung jutaan rakyat kita bekerja," tutupnya.

Post a Comment

 
Top