0 Comment
Foto: Dok. Snazzy BoomFoto: Dok. Snazzy Boom

Jakarta - Kejelian melihat peluang menjadi kunci kesuksesan dari Ryan Angkawijaya dalam mengembangkan bisnisnya. Dia menandakan perjuangan yang sudah hampir punah saja ibarat arum cantik masih bisa dikembangkan dan menjadi mesin uang yang ampuh.

Kepada detikFinance, Ryan mengisahkan perjalanan bisnisnya. Awal mula ia menjalankan bisnis di bidang konveksi. Namun pada 2016 bisnisnya itu gulung tikar karena kena tipu.

"Kalau dimaterikan kira-kira hingga ratusan juta dikala itu. Dan memaksa saya harus menjual semua alat-alat konveksi saya pada dikala itu untuk menutupi kerugiannya," kenangnya.

Kondisi Ryan dikala itu benar-benar terpuruk. Bisnis konveksinya hanya menyisakan uang Rp 3 juta. Dia pun hampir putus asa.

Namun pandangan gres bisnis bisa tiba kapan saja. Suatu ketika Ryan bertemu dengan seorang temannya yang ternyata mempunyai bisnis arum manis. Tapi temannya itu mengaku tidak mau lagi melanjutkan bisnisnya dan menentukan untuk menjajal bisnis yang lain.

Pertemuan itu mengusik dirinya untuk mengetahui lebih dalam wacana produk yang dulu sering disebut 'rambut nenek'. Benar saja, menurutnya dikala ini memang banyak dari pedagang arum cantik yang beralih berjualan panganan yang lebih kekinian ibarat cilok, batagor dan jajanan lainnya.

Arum cantik yang sudah hampir punah itu justru menciptakan Ryan ingin tau untuk menggelutinya. Namun ia perlu melaksanakan validasi lebih lanjut sebelum memulai.

Sampai ketika Ryan bertemu dengan sahabat lamanya semasa sekolah di sebuah pesta pernikahan. Mereka sempat berbincang wacana produk arum manis. Temannya juga mengeluhkan wacana sulitnya menemukan produk arum manis. Akhirnya ia semakin mantap untuk menjajal bisnis tersebut.

'Rambut Nenek' Makara Mesin Uang Hasilkan Ratusan JutaFoto: Dok. Snazzy Boom

Setelah melaksanakan riset, hasilnya pada 11 Januari 2017 Ryan resmi berjualan arum cantik dengan nama produk Snazzy Boom. Visi dan misinya ia dikala itu mempertahankan arum cantik dari kepunahan dan membawanya ke pasar internasional.

Awal mula bisnisnya itu tidak semudah yang ia pikirkan. 3 hingga 4 bulan pertama merupakan bulan-bulan terberat baginya.

"Segala taktik dan hasil riset yg saya lakukan mengalami kegagalan. Setiap harinya Snazzy Boom hanya bisa menjual 5-10 pcs saja, bahkan lebih sering tidak laris sama sekali," ujar Ryan.

Berbagai cara telah dilakukan oleh Ryan, mulai dari berjualan secara pribadi di jalanan, masuk ke pasar-pasar, jual di mall hingga ditangkap petugas keamanan. Bahkan sempat ada yamg ketakutan karena dituding jualan narkoba.

Ryan hasilnya tetapkan untuk rehat sejenak selama 2 minggu. Di jenjang waktu itu ia dan timnya mencar ilmu dari kesalahan dan berpikir untuk melaksanakan re-branding dari banyak sekali aspek, mulai dari core value brand, packaging, sasaran market, positioning, merk promise hingga pada channel marketingnya.

Strategi barunya pun berhasil. Snazzy Boom berhasil menjual hingga -lebih dari 1.000 pcs dan merekrut sekitar 300 reseller dalam waktu 1 ahad saja. "Betul-betul hal yang luar biasa bagi saya, alasannya sebelumnya menjual lebih dari 10 pcs saja setengah mati," ujarnya.

Sayangnya cobaan kembali tiba menghampiri. Pada awal 2018 partner bisnisnya tetapkan untuk keluar dikala Snazzy Boom kembali jatuh. Karyawannya juga ikut berhenti hingga hanya menyisakan 1 karyawan yang dianggapnya paling setia dan berjasa dalam bisnisnya.

"Dari situ saya berjanji pada diri saya, akan mengangkat derajat karyawan saya satu ini entah bagaimana pun caranya, saya betul-betul menghargai ia meskipun ia hanyalah seorang lulusan SMP. Dan Alhamdulillah, dikala ini bertahap berhasil saya buktikan, hasilnya ia bisa membeli rumah pertamanya di tahun ini," tuturnya.
'Rambut Nenek' Makara Mesin Uang Hasilkan Ratusan JutaFoto: Dok. Snazzy Boom

Tidak hanya itu saja, pada Agustus 2018 ia gres tahu bahwa dirinya ditipu oleh admin karyawannya. Penipuan itu sudah berlangsung semenjak November 2017. Keadaan itu hampir membuatnya mengibarkan bendera putih. Tapi hati kecilnya terus menyemangatinya bahwa di setiap duduk kasus niscaya ada jalan.

"Singkat cerita, sesudah insiden itu saya rombak semua sistem di dalam Snazzy Boom, saya mencar ilmu dari duduk kasus sebelumnya. Dari produksinya, dari team penjualannya, saya mulai buatkan sistem yang lebih tertata," jelas Ryan.

Setelah perombakan itu, bisnisnya kembali melejit. Penjualan Snazzy Boom melonjak hingga 3 kali lipat. Hingga dikala ini total reseller yang dimiliki Snazzy Boom kurang lebih sekitar 3000 orang dan 30 agen area dari masing-masing tempat di Indonesia.

Ryan juga bisa menandakan bahwa bisnis recehan dan hampir punah itu bisa menjadi mesin uang yang ampuh. Omzet dari Snazzy Boom bisa mencapai Rp 250 jutaan per bulan.

Tak hanya itu, Ryan juga bisa membuatkan kesuksesan dengan mitra-mitranya. Bahkan ada salah satu mitranya yang bisa menjual 3 ribuan pcs perbulannya.

Setiap mitranya bisa mendapat laba higienis sekitar Rp 5 ribu per pcs. Saat ini Snazzy Boom ada 7 varian rasa ialah coklat, melon, durian, nanas, gummy, framebozen dan original

Atas keberhasilannya itu, Ryan beberapa kali menyabet penghargaan. Seperti di antaranya Juara 1 Wirausaha Muda Berprestasi tingkat Nasional kategori Industri Pangan dan Kuliner dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, serta The Most Valuable Challenger dan Pemenang Hibah Modal dari kompetisi Wismilak Diplomat Success Challenge 2018.

"Perjuangan itu ibarat arum manis, jikalau tekun menjalaninya akan terasa cantik pada akhirnya," suara quotes Snazzy Boom yang terpampang di kantornya.

'Rambut Nenek' Makara Mesin Uang Hasilkan Ratusan JutaFoto: Dok. Snazzy Boom
​​​Promosikan bisnis kamu, ​​​detik ini juga​​ di adsmart.detik.com

Post a Comment

 
Top