0 Comment
Foto: Ari SaputraFoto: Ari Saputra

Malang - Founder & Chairman of CT Corp Chairul Tanjung menyampaikan setiap orang mempunyai hak untuk sukses. Semua bisa tercapai dengan perjuangan, kerja keras dan kreatif. Karena sukses tak tiba ibarat membalikkan telapak tangan.

"Semua orang berhak untuk sukses. Sukses di bidang apapun. Siapapun, apakah itu anak konglomerat atau petani, anak jenderal atau kopral. Tetapi sukses bukan hal gampang ibarat membalik telapak tangan, ada proses yang panjang dan sulit tentunya. Kerja keras dan upaya yang luar biasa dengan penuh kreativitas yaitu syarat untuk bisa sukses," kata CT saat menjadi inspirator ribuan millenial ikut Creativitaspreneur Corner 2019 di Hotel Harris, Kota Malang, Sabtu (26/1/2019).

CT kemudian bertanya, apakah arti entrepreneur ?. Peserta kompak untuk menjawab bahwa yang dimaksud yaitu pengusaha.

Kata CT, banyak yang ingin menjadi entrepreneur, tetapi tidak mengetahui secara terang apakah arti enterpreneur. Menurut dia, entrepreneur adalah, orang yang bisa menangkap peluang, dan menciptakannya saat peluang itu tidak ada.

"Kalau ada peluang bisa menangkapnya dan membuat saat tidak ada. Tapi kini jumlahnya untuk itu sangat sedikit. Saya mau menantang kalian semua, 20 tahun mendatang, bisakah lebih sukses dari saya. Silakan nanti tiba ke aku dan buktikan," ungkap CT.



Lebih jauh CT menuturkan, bahwa masih banyak belum dewasa muda tak berani membuka atau menjalankan usaha, alasannya modal.

"Ada pertanyaan yang selalu muncul. Makara pengusaha itu butuh modal?. Saya berani katakan itu tidak benar, buktinya aku tidak memulai dengan modal, begitu juga dengan Putri (anaknya), membangun usaha tanpa aku beri uang, semoga ia belajar," tutur CT.

Khusus Putri, CT memang menunjukkan pelajaran bagaimana merintis usaha hingga meraih kesuksesan.

"Memang aku pernah bilang, boleh kau menjalankan bisnis, tetapi jangan berharap modal. Harus usaha sendiri," papar CT.

Dia mengisahkan bagaimana awal mula menangkap peluang dan mendapat keuntungan. Saat duduk di kursi kuliah, sarjana kedokteran ini memanfaatkan usaha milik temannya yang membuka percetakan. Kala itu, dosen meminta semua mahasiswa untuk menyalin buku praktikum, jikalau dibawa ke kawasan foto kopi menghabiskan biaya hingga Rp 500.

"Saya teringat dengan sobat SMP, yang punya usaha percetakan, aku ke sana dan bisa mendapat harga Rp 150. Saat di kampus, semua aku tawari apakah mau dengan harga Rp 300, eh..ternyata 100 orang mau dan aku mendapat Rp 15 ribu pertama dari menangkap peluang. Makara modal itu bukan hanya uang, network juga bisa menjadi modal, sahabat, sobat ternyata membawa manfaat," terang CT bercerita.

Tips singkat itu, dibutuhkan CT bisa mendorong millenial untuk berkiprah dan meraih kesuksesan di masa mendatang.

Post a Comment

 
Top