0 Comment
Foto: kementanFoto: kementan

Jakarta - Provinsi Gorontalo resmi mulai mengekspor tepung kelapa ke China, Taiwan, Hamburg dan Rotterdam sebanyak 8.160 ton dengan nilai mencapai US$ 8,16 juta. Tepung kelapa yang diekspor oleh PT Royal Coconut sebanyak 3.744 ton dan PT Tri Tunggal sebanyak 4.416 ton itu resmi dilepas Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

Amran mengapresiasi kelapa dari Provinsi Gorontalo yang telah dibudidayakan masyarakat semenjak 2018 sampai kesannya ekspor menembus 82 negara.

"Ini luar biasa di tengah jatuhnya harga kelapa kita melaksanakan ekspor. Barusan saya terima laporan dari Pak Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, kita juga ekspor kelapa muda ke Australia. Peningkatan produksi kelapa kita luar biasa," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).


Secara umum, lanjut Amran, Indonesia yaitu produsen kelapa terbesar dunia, produksi 2018 mencapai 19 juta ton. Sementara di tahun 2014, produksi kelapa hanya 1,3 juta ton.

"Peningkatannya 52 persen. Ini luar biasa di bawah pemerintahan Jokowi-JK dan di bawah upaya kerja keras gubernur dan bupati," ucapnya.

Sementara Manager Quality Control dari PT Royal Coconut, Marwan Cjepah menjelaskan produk tepung kelapa yang dihasilkan 100 % diekspor. Pasokan kelapa sepenuhnya bersumber dari petani dalam bentuk yang sudah dikeluarkan sebutnya.

"Kami terima kelapa dari petani itu untuk proses produksi minimum 150 ton sampai 200 ton per hari menghasilkan 24 ton tepung kelapa. Pabrik kami mulai produksi di awal Januari 2018 dan pribadi ekspor ke Eropa, Afrika dan Asia," jelasnya.


Marwan menegaskan volume ekspor tepung kelapa ini semakin meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan pihaknya dan eksportir lainnya melaksanakan ekspor berkat dukungan dari pemerintah dalam memudahkan pemberian izin ekspor.

"Pemerintah kala kini sangat men-support perizinan. Semua diurus dengan mudah, yang penting kita memenuhi persyaratannya. Begitu pun proteksi untuk petani, Kementan dan pemerintah tempat punya aktivitas perihal peremajaan kelapa. Ini sangat membantu petani, juga pabrik pengolahan," imbuhnya.

Melansir data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, donasi subsektor perkebunan untuk ekspor tepung kelapa di Provinsi Gorontalo sangat besar. Terbukti, jikalau harga pengambilan butiran kelapa rata-rata Rp 1.200 per butir, total uang yang beredar di tingkat petani mencapai Rp 208,8 miliar per tahun.

Luas lahan kelapa di Provinsi Gorontalo mencapai 71.524 ha dengan jumlah flora 4.782.200 pohon. Adapun total produksinya 575.864.000 butir per tahun.

Selain berkat suksesnya perkebunan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan ekonomi Gorontalo juga terangkat alasannya yaitu sektor pertanian. Angka kemiskinan di provinsi itu berhasil diturunkan secara signifikan salah satunya berkat aktivitas Kementan melalui jagung yang mencakup proteksi hibrida dan pupuk turun sempurna waktu serta adanya jaminan harga di tingkat petani.

"Pada ketika saya dilantik, pada 2012, angka kemiskinan di Gorontalo ini masih 20%. Sampai kesannya kami menerima solusi, yakni dengan menggratiskan pendidikan, kesehatan kami gratiskan, kami melaksanakan pembangunan infrastruktur, dan menggagas ekonomi kerakyatan, termasuk di dalamnya pertanian dan peternakan," katanya.

Rusli menyampaikan sebelumnya kondisi petani jagung sangat memalukan alasannya yaitu sering kali benih kurang elok atau pupuknya tidak ada. Lantaran itulah ditempuh upaya perbaikan sehingga kesannya Gorontalo berhasil mengekspor jagung sampai sebanyak 113 ribu ton. Kini, sambung dia, pupuk tersedia, bibit pun bagus.

Hal lain yang juga dilakukan pemerintah terkait produk jagung yaitu penetapan standar harga jagung yang dilarang kurang dari Rp 3.100.
"Kebijakan Mentan itu muncul alasannya yaitu ada kondisi di mana ketika ekspresi dominan jagung panen, harga jagung turun, paling tinggi Rp 1500. Kemudian saya minta tolong ke Pak Menteri. Akhirnya Pak Menteri menciptakan standar harga harga jagung dilarang di bawah Rp 3.150 per kilogram. Ketika harga di bawah ini, Bulog harus turun membelinya dengan harga Rp 3.150 per kilogram. Inilah yang menciptakan petani sejahtera," bebernya.

Menurut Rusli, selain kinerja sektor pertanian, agresi kasatmata lainnya untuk menekan kemiskinan yaitu dengan menggelar pasar murah.

"Kita alokasikan anggaran untuk pasar murah. Ini sejalan dengan perintah Presiden supaya negara hadir di tengah-tengah rakyat. Oleh alasannya yaitu itu, setiap hadir di tengah rakyat, kita ada buah tangan untuk rakyat yaitu yaitu pasar murah. Akhirnya kemiskinan pun turun," tuturnya.

Berdasarkan survei pada September 2018, BPS setempat melansir adanya penurunan angka kemiskinan sampai 0,98 poin, yakni menjadi 15,83% atau 188,30 ribu jiwa. Padahal pada Maret 2018, angka kemiskinan masih tercatat di 16.81 persen atau sebanyak 198,51 ribu jiwa.

Penurunan jumlah penduduk miskin dalam kurun Maret 2018-September 2018 tercatat terjadi baik di perkotaan maupun pedesaan. Namun dari angka yang diperoleh juga tampak bahwa penurunan kemiskinan di perkotaan jauh lebih banyak ketimbang di pedesaan.

Post a Comment

 
Top