Jakarta - Usulan ketua dewan perwakilan rakyat RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) kepada pemerintah biar kendaraan roda dua atau sepeda motor dapat masuk tol dianggap aneh. Pasalnya, proposal tersebut kontradiktif dengan aspek keselamatan, di mana selama ini kecelakaan kemudian lintas di jalan didominasi oleh para pengguna kendaraan roda dua.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meragukan adanya maksud tersembunyi di balik proposal tersebut. Pasalnya wacana ini didengungkan di dikala otoritas terkait juga tengah mendorong kredit kendaraan lewat hukum pembebasan uang muka untuk pembelian kendaraan.
"YLKI meragukan wacana tersebut atas hasil lobby industri sepeda motor kepada dewan perwakilan rakyat dan pemerintah. Apalagi wacana ini berkelindan dengan Peraturan OJK No. 35/2018 perihal uang muka nol persen untuk kredit sepeda motor," katanya dalam keterangan resmi, menyerupai dikutip detikFinance, Rabu (30/1/2019).
Selain itu, wacana memperbolehkan sepeda motor masuk ke jalan tol juga diduga berafiliasi dengan semakin maraknya ojek online. Aplikator diduga melobi pemerintah untuk memperlihatkan instrumen yang dapat mendorong penggunaan sepeda motor.
"Wacana tersebut dapat juga atas loby aplikator ojek online. Apalagi ojek online sekarang semakin mendapat angin dari pemerintah," kata Tulus.
Oleh sebab itu wacana tersebut dianggap tak layak dilanjutkan, apalagi diwujudkan. Pemerintah sendiri dikala ini diketahui masih mengkaji wacana tersebut.
"Janganlah Ketua dewan perwakilan rakyat dan pemerintah mewacanakan sesuatu yang irasional, bahkan sesat pikir. Stop wacana sepeda motor masuk jalan tol!" ungkap Tulus.
Post a Comment