0 Comment
Satria dengan saringan yang biasa ia pakai untuk mencari jentik nyamuk. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth) Satria dengan saringan yang biasa ia pakai untuk mencari jentik nyamuk. (Foto: Firdaus Anwar/detikHealth)

Jakarta - Satria (32) yaitu seorang laki-laki yang sudah dua tahun membudidayakan ikan cupang. Di peternakannya di tempat Tanjung Barat, Jakarta Selatan, ada ratusan ekor cupang yang setiap hari harus diberi makan kutu air, ulat sutra, atau jentik nyamuk.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sudah menjadi rutinitas bagi Satria berkeliling mencari jentik nyamuk. Dengan dua 'senjata' saringan dan satu wadah bejana Satria mencari jentik di got-got lingkungan sekitar.

"Setiap hari dapat ada 1.000 ekor jentik yang gagal jadi nyamuk. Saya kasih makan ke ikan-ikan ini," kata Satria dikala ditemui detikHealth dan ditulis pada Rabu (30/1/2019).



Satria sengaja menentukan jentik yang masih dalam fase larva, bukan pupa. Ia melakukannya memakai dua saringan khusus dengan ukuran lubang berbeda. Satu saringan berpori halus dan satu saringan lagi berpori agak besar.

Setelah dipisahkan jentik yang sudah menjadi pupa lalu dimusnahkan dengan dibuang ke tengah jalan kering. Sisanya bila ada jentik yang tidak tergoda oleh ikan juga dimusnahkan dengan cara yang sama.

"Ya soalnya bila yang pupa didiemin satu hari aja nanti dapat jadi nyamuk," kata Satria sambil mengatakan satu bejana berisi penuh jentik nyamuk.

Ember ini berisi jentik nyamuk yang berhasil dikumpulkan Satria dalam sehari.Ember ini berisi jentik nyamuk yang berhasil dikumpulkan Satria dalam sehari. Foto: Firdaus Anwar/detikHealth


Apa yang dilakukan Satria memusnahkan nyamuk dapat dibilang menyerupai mirip yang dilakukan juru pemantau jentik (jumantik). Namun Satria mengaku tidak sadar bahkan gres mengetahui istilah jumantik.

"Apa tuh jumantik? Saya setiap hari muter cari-cari aja," ujarnya.

Post a Comment

 
Top