0 Comment
Foto: dok. Komunitas Salihara/Witjak Widhi CahyaFoto: dok. Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya

Jakarta - Festival Don Quijote yang digelar Kedubes Spanyol di Indonesia membius masyarakat Jakarta semenjak kemarin. Festival yang digelar di Komunitas Salihara itu merayakan novel besar dari periode ke-17 'Don Quijote' yang hari ini edisi bahasa Indonesia akan diluncurkan.

Sebelum peluncuran novel, ada pertunjukan teater boneka 'Den Kisot' yang mencampur antara unsur wayang golek khas Sunda dan kontemporer. Sutradara Endo Suanda yang juga menulis naskah bersama Goenawan Mohamad menuturkan pentas 'Den Kisot' melahirkan genre gres di dunia pertunjukan.



"Dari sisi idiom, aku tidak mau menampilkan pertunjukan wayang golek dengan dongeng 'Don Quijote' tapi aku menciptakan genre gres yaitu teater boneka dengan material wayang golek kita," ungkapnya saat diwawancarai di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Minggu (14/7/2019).

Seperti diketahui wayang golek yang berkembang di Tanah Sunda dimainkan oleh seorang dalang dan wayangnya terbuat dari boneka kayu. Maestro Asep Sunarya pun menciptakan golek dengan huruf Cepot yang telah melegenda.



"Wayang golek juga sudah cukup terperinci ada kehadiran gamelan, maka susunan panggung aku buat berbeda. Masih tetap ada wayang goleknya, ada 3Dimensi nya juga," tutur Endo menjelaskan.

Boneka kayu yang dipesan khusus dari Indramayu itu menciptakan karakter-karakter dalam pertunjukan tampak berbeda. Ada huruf Alonso alias Don Kisot alias Den Kisot dari Tanah Pasundan, Sanco, Pak Lurah, pendeta, keponakan sampai Dulcenia yang juga ada di dalam novel.



Dari sisi musik, Endo dan timnya juga menciptakan gaya baru. Pentas teater bonekanya tak hanya berbalut boneka kayu saja, ada unsur kontemporer di dalamnya yakni permainan gitar, biola, dan alat musik lainnya. "Kreasi baru, musik modern dengan nada-nada Barat," tuturnya.

"Dari musiknya, kita juga menumbuhkan gaya tembang dalang, gaya suaranya dalang yang baik. Yang main semuanya kuat, nyanyian dalang juga ada 'suluh'. Itu gagasan dasarnya. 'Den Kisot' menjadi menarik alasannya yaitu ada genre gres dan hal-hal gres di dalam wayang tradisi golek," pungkasnya.


Simak Video "Melihat Patung Mini Unik di Galeri Salihara"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top