0 Comment
Foto: (instagram film bumi insan official)Foto: (instagram film bumi insan official)

Jakarta - Presiden Joko Widodo sanggup dikatakan sebagai salah satu penggemar karya Pramoedya Ananta Toer. Bahkan Jokowi pernah mengutip kata-kata Pram.

"Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini," tulisnya di Facebook.

Gara-gara itu, hingga ada kabar Jokowi juga tertarik untuk memerankan abjad Darsam dalam film 'Bumi Manusia' yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

"Kalau boleh membayangkan, Pak Jokowi jadi Darsam itu cocok. Hati-hati ya, Pak Jokowi itu kelihatanya lemah tapi ia itu cukup kuat, keras pendiriannya, kalau sudah A ya A. Makanya cocok jadi Darsam yang sanggup begitu. Tinggal nambahi kumis," ungkapnya.

Hanung pernah menciptakan obrolan imajiner dengan Jokowi ketika menggarap film yang diangkat dari karya novel besar tersebut. Menurutnya, ia terinspirasi dari goresan pena Jokowi di banyak sekali akun media sosialnya.

"Itu yaitu sebuat respons atas begitu besarnya novel 'Bumi Manusia'. Sehingga menciptakan orang lain merasa terlibat, mengapresiasi dengan cara masing-masing. Buat saya goresan pena itu sangat lucu, sekaligus cerdas alasannya yaitu semacam ada obrolan imajiner saya dengan Pak Jokowi," tutup Hanung.
Imajinasi Hanung Ajak Jokowi Perankan Darsam di 'Bumi Manusia'Foto: (Instagram/@falconpictures_)

Film produksi Falcon Pictures itu rencananya akan tayang di bioskop pada 15 Agustus. Film ini turut membawa kehadiran Mawar de Jongh yang berperan sebagai Annelies. Lalu tentu saja Iqbaal Ramadhan sebagai Minke.

Sebelumnya ada kontroversi pemilihan Iqbaal sebagai Minke di film tersebut. Muncul banyak sekali komentar penolakan, hingga petisi 'Tolak Iqbal Ramadhan (Dilan) Memerankan Minke dalam Film Bumi Manusia'.

Sementara, Hanung Bramantyo telah mengungkap alasannya menentukan Iqbaal sebagai Minke.

"Pertama tertulis dalam jelas, Minke umur 20 dan Annelies umur 17. Kaprikornus memang belum dewasa muda. Pak Pram berbicara gejolak belum dewasa muda," ujar Hanung Bramantyo ketika itu.

Iqbaal, yang merupakan generasi milenial, dianggap cocok menghidupkan abjad tokoh muda modern pada abad 1900-an.

"Mawar dan Iqbaal yaitu generasi milenial yang mengalami gegar kebudayaan. Dulu belum dewasa menjadi Eropa, kini global. Itulah yang terjadi pada milenial," kata Hanung.




Simak Video "Kalau Iqbaal Ditampar, Mawar Eva De Jongh Sampai Didorong Hanung Bramantyo"
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/nu2)

Post a Comment

 
Top