0 Comment
(Foto: dok. PT Vale Indonesia)(Foto: dok. PT Vale Indonesia)

Jakarta -

PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menjalankan acara penambangan dan pengolahan nikel matte secara terintegrasi di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, semenjak 1968. Selama lima dekade beroperasi, PT Vale telah menjadi bab dari rantai pasokan nikel dunia. Produksi nikel matte PT Vale memasok 5% kebutuhan nikel global.

PT Vale menjalankan misi perusahaan yaitu mengubah sumber daya alam menjadi sumber kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai bab dari salah satu perusahaan multitambang terbesar di dunia, hal tersebut sejalan dengan tunjangan PT Vale terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik tambang yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.

Dalam kaitannya dengan upaya menjaga keberlanjutan bisnis, PT Vale menerapkan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. GCG diimplementasikan di antaranya melalui praktik bisnis yang bertanggungjawab dan beretika. Perusahaan ini juga mengedepankan keterbukaan dan transparansi untuk menghindarkan bisnis dari risiko korupsi dan suap.

PT Vale menjaga korelasi kerja yang beretika dengan karyawan maupun kontraktor partner. Karyawan PT Vale yang 87% di antaranya yaitu karyawan lokal seluruhnya terikat pakta integritas yang memastikan mereka terhindar dari konflik kepentingan serta praktik suap dan korupsi. Para kontraktor juga terikat dengan regulasi untuk mencegah praktik suap dan konflik kepentingan demi menjaga keberlanjutan bisnis yang berkualitas dan berintegritas.

Dari tahun ke tahun, PT Vale terus meningkatkan standar pengelolaan lingkungan dengan mengedepankan penemuan teknologi yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Di 2018, PT Vale menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar internasional ISO 14001:2015. Tujuannya untuk memperluas cakupan pengelolaan lingkungan yang diintegrasikan dengan proses bisnis strategis perusahaan di masa depan.

PT Vale menjadi bab dari inisiatif ekonomi, lingkungan, dan social menyerupai PROPER, Indonesian Global Compact Network (IGCN), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Indonesia Business Link (IBL). Perusahaan ini juga terlibat dalam evaluasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). PT Vale mempertahankan peringkat Proper Biru untuk enam kali berturut-turut, yakni dari tahun 2011 sampai 2017.

(Foto: dok. PT Vale Indonesia)

Produksi Nikel Berbasis Energi Bersih

Upaya memproduksi logam olahan dengan memanfaatkan energi terbarukan merupakan salah satu pilar praktik keberlanjutan di PT Vale. Tiga PLTA yang dibangun dan dioperasikan perusahaan ini, yakni PLTA Larona, Balambano, dan Karebbe mempunyai kapasitas total 365 Megawatt.

Ketiga PLTA tersebut telah memasok 94% kebutuhan listrik di pabrik pengolahan nikel sekaligus bisa menurunkan ketergantungan perusahaan terhadap materi bakar fosil. Melalui operasional PLTA, PT Vale telah berkontribusi mereduksi emisi karbon sebesar 500 ribu ton CO2eq per tahun.

Selain untuk kebutuhan operasional, energi listrik yang dihasilkan tiga PLTA tersebut juga didistribusikan sebesar 10,7 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Luwu Timur melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Selain pemanfaatan PLTA sebagai sumber energi terbarukan, PT Vale melanjutkan jadwal penggunaan biodiesel yang merupakan pencampuran materi bakar diesel dan materi bakar nabati (BBN), yakni Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sampai 20%.

Biodiesel dipakai sebagai materi bakar untuk kendaraan bermotor operasional perusahaan. Hal itu sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 12/2015 wacana Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain.

Merehabilitasi Lahan, Menjaga Biodiversitas

Di area tambang, PT Vale mengintegrasikan acara pembukaan lahan tambang dengan acara reklamasi dan rehabilitasi. Hingga 2018, total sudah 4.242 hektar lahan purnatambang yang direklamasi. Total akumulasi jumlah pohon yang ditanam di lahan pascatambang mencapai lebih dari 1,2 juta batang pohon.

Untuk mendukung acara rehabilitasi lahan pascatambang, PT Vale mendirikan kebun bibit modern (nursery) yang telah beroperasi semenjak April 2006. Berdiri di area seluas 2,5 hektare di Sorowako, kemudahan tersebut bisa memproduksi rata-rata 700 ribu bibit dan merehabilitasi lebih 100 hektare lahan purnatambang setiap tahun. Nursery PT Vale juga memproduksi aneka macam jenis tumbuhan orisinil setempat (native species) dan tumbuhan endemik yang merupakan bab dari konservasi keanekaragaman hayati.

(Foto: dok. PT Vale Indonesia)

Dalam upaya konservasi biodiversitas, PT Vale telah mempunyai rencana pascatambang dan administrasi keanekaragaman hayati untuk 100% wilayah operasi penambangan di blok Sorowako. Sebelum acara penambangan dilakukan, perusahaan memastikan tidak ada spesies fauna maupun tumbuhan dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.

PT Vale juga berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Yayasan Burung dalam menyusun Dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversiti Berkelanjutan. Panduan yang dirilis pada 2018 itu merupakan dokumen pertama di bisnis tambang Indonesia untuk acara pelestarian keanekaragaman hayati.

Pengelolaan Limbah Terintegrasi

Limbah cair (effluent) yang dihasilkan dari acara operasi penambangan dan pengolahan bijih nikel dikelola untuk mengurangi pencemaran tubuh air. Untuk itu, PT Vale mempunyai dua kemudahan pengolahan limbah cair, yakni Pakalangkai Waste Water Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS).

Pakalangkai Waste Water Treatment merupakan kemudahan dengan 85 kolam pengendapan limbah cair (pond). Sedangkan LGS terintegrasi dengan 17 kolam pengendapan yang berasal dari pedoman Pakalangkai Waste Water Treatment dan berkapasitas 16 juta meter kubik. Penerapan teknologi LGS di PT Vale yaitu yang pertama diterapkan dalam industri pertambangan.

Hasil pengukuran effluent yang bermuara ke Danau Matano dan Danau Mahalona selalu berada jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Badan air danau terlihat jernih meskipun PT Vale telah beroperasi selama 50 tahun di Sorowako.

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan

Selain menerapkan seni administrasi keberlanjutan di lini operasional, PT Vale juga menjalankan pola pemberdayaan masyarakat yang pro lingkungan dan memandirikan. Melalui kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale memperkenalkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB). Dalam jadwal ini, para petani mendapat training dan pemdampingan budidaya padi ramah lingkungan dengan System of Rice Intensification (SRI) Organik.

Perlahan, petani yang selama puluhan tahun terbiasa memakai pola konvensional dengan penggunahan materi kimia secara masif mulai beralih ke pertanian ramah lingkungan. SRI Organik sekarang telah dipraktikkan oleh 196 petani di lahan seluas 83,9 hektar di 9 kecamatan se-Luwu Timur. Petani binaan PT Vale pun menghasilkan beras berlabel "Matano Rice" yang sudah mendapat sertifikat organik berskala nasional dari forum sertifikasi INOFICE.

(Foto: dok. PT Vale Indonesia)

Di sektor kesehatan, PT Vale dan Dinas Kesehatan Luwu Timur menggagas training dan pendampingan budidaya tumbuhan herbal. Potensi tumbuhan obat yang besar di Luwu Timur dan harapan untuk menggali kearifan lokal menjadi landasannya.

Saat ini, anggota PKK mempunyai lahan percontohan dan berkebun tumbuhan obat di pekarangan rumah. Di tiap kebun, tersedia ratusan jenis tumbuhan obat yang dikembangkan dengan sistem organik yang ramah lingkungan. Hasil olahan tumbuhan obat pun diperjual-belikan dalam aneka macam sediaan menyerupai simplisia, minuman segar, dan ekstrak, maupun sebagai bibit tanaman.

Upaya PT Vale menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan mendapat apresiasi dari aneka macam pihak. Salah satu yang terbaru yaitu PT Vale meraih Sustainable Business Awards (SBA) 2018 untuk kategori Best Overall. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi sekaligus parameter bagi bisnis yang terbukti berkomitmen dalam praktik-praktik keberlanjutan.

Metodologi dari SBA merupakan yang terbaik untuk mewujudkan seni administrasi hijau dan manfaat perjuangan yang konsisten dengan praktik-praktik terbaik dunia. SBA diberikan oleh Global Initiatives, PricewaterhouseCoopers (PwC), dan IBCSD.

Sebelumnya, PT Vale meraih SBA di Kategori Business Responsibility and Ethics pada 2017 dan Sustainability in the Community pada 2016. PT Vale juga pernah mendapat penghargaan khusus SBA di kategori Perusahaan dengan Manajemen Energi Terbaik pada 2014, kategori Perusahaan dengan Strategi dan Visi Terbaik pada 2013, dan Perusahaan dengan Manajemen Air Terbaik pada 2012.

Post a Comment

 
Top