0 Comment
Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Banyak orang yang masih beranggapan bahwa untuk bisa kaya maka harus punya penghasilan yang besar. Padahal kenyataannya tidak ibarat itu.

Banyak orang yang penghasilannya besar tapi pengeluarannya lebih besar lagi. So sekali lagi, seberapa besar penghasilan anda, itu tidak memilih kekayaan anda, tetapi yang memilih ialah berapa banyak uang yang anda investasikan.

Gaya Hidup
Di atas sudah disinggung berkali-kali bahwa yang memilih keuangan anda bukan menurut besar kecil penghasilan, pengetahuan dan kemampuan anda dalam mengelola keuangan. Nahh coba dibayangkan jikalau tidak mempunyai pendidikan finansial yang baiklah dan berlanjut dengan ikut gaya hidup yang konsumtif ibarat rujukan public figure tadi, apa jadinya keuangan kita?

Hal yang harus kita pahami ialah jangan hingga terjerat gaya hidup konsumtif. Karena sebesar-besarnya honor yang anda dapat, tak akan cukup untuk menutupi gaya hidup. Namun dikala ini di masyarakat kita terjadi beberapa hal yang mencengangkan lho ibarat memperlihatkan potong rambut di salon desainer papan atas di mall mewah, atau berlibur ke Raja Ampat hingga Maldives.

Ya memang Liburan dikala ini sudah menjadi kebutuhan kita semua di tengah penatnya dan kesibukkan dalam bekerja. Namun seakan menjadi sebuah hal yang begitu miris ketika melihat teman-teman yang berlibur ke banyak sekali pelosok tempat dengan bermodalkan keuangan yang belum baik alias mengandalkan utang. Umumnya mereka memaksakan ego untuk berlibur dan mencari cara untuk mendapat sumbangan uang demi menambal keuangan yang bocor.

Inilah yang menciptakan honor terkuras dengan mudah, yang menciptakan uang anda cepat habis, tanpa terasa. Tadi gres disinggung mengenai liburan lho, belum hal lain ibarat elektronik, gadget hingga fashion dan semua bisa didapatkan dengan gampang melalui handphone anda.

Semua berada dalam genggaman tangan anda. Belum lagi godaan akan cicilan dengan bunga 0% plus mendapat cashback sekian persen. Wah menyenangkan sekali rasanya. Dan jikalau kita berjalan ke sentra pembelanjaan, di mana setiap supermarket besar atau bab elektroniknya niscaya terdapat booth pembiayaan yang mengatakan cicilan ringan dengan modal KTP saja.

Iya hanya modal KTP saja dan tentu ada 'pemanis' lainnya yaitu 'proses cepat, bunga ringan, hanya 10 menit'. Iya apa iya?? Pasti anda sering melihat hal yang ibarat ini bukan. Pada akibatnya anda membeli produk tersebut. Entah benar alasannya kebutuhan atau alasannya cita-cita saja.
Melihat fasilitas tersebut, apakah ini menjadi gaya hidup anda dikala ini?

Penipuan
Setelah pendidikan finansial yang kurang serta dipengaruhi oleh gaya hidup, hal ketiga yang sanggup menciptakan keuangan anda cepat habis ialah anda kena tipu atau terjadi penipuan terhadap diri anda.

Tentu anda pernah mendengar dongeng para jagoan devisa kita yang berjuang di luar negeri untuk mendapat uang, dikala mereka kembali ke Indonesia dengan membawa uang yang cukup banyak, namun hanya bertahan beberapa bulan saja.

Ketika mereka pulang, mereka ditawarkan sebuah penawaran menarik untuk menyimpan uang mereka di koperasi atau diinvestasikan ke bisnis, namun itu semua berkedok money game atau biasa kita kenal investasi bodong.

Setelah mengalami bencana ibarat tersebut, tentu mereka akan stress dan berpikir untuk kembali merantau kerja di negeri orang lagi entah hingga kapan. Ini gres dari para jagoan devisa kita lho.

Tentu kita pernah mendengar para pensiunan yang mendapat pesangon cukup besar. Ketika mereka mendapat dana pensiunan yang cukup besar, ratusan hingga miliaran rupiah, tiba-tiba mereka kena tipu dengan model yang sama juga ibarat tadi. Maksud hati ingin pensiun yang tenang dan damai, ini malah stress alasannya uangnya sudah habis total.

Tidak hanya para pensiunan lho yang menjadi korban, anggotan TNI, POLRI aktif juga menjadi korban bahkan anggota dewan pun menjadi korban kasus penggandaan uang. Maka sangat terbuka kemungkinan uang anda tergerus habis alasannya tergiur oleh iming-iming yang wow tadi, semua kembali lagi pada kurangnya pendidikan finansial yang kita terima.


Maka jangan ragu untuk terus belajar, kapan pun dan di manapun untuk mencapai keuangan yang lebih baik. Belajar bisa dari manapun, termasuk dari kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari perihal bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari perihal Reksadana. Ada juga workshop khusus perihal Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa mencar ilmu perihal perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan akta Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Happy Planning


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Post a Comment

 
Top