0 Comment
Foto: Hendra KusumaFoto: Hendra Kusuma

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis tahun ini perekonomian dan sektor jasa keuangan berada dalam tren perbaikan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan tren pertumbuhan yang nyata masih akan terus berlangsung. Dia menyebut perekonomian yang diprediksi bisa tumbuh 5,3% dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5% turut mendukung terciptanya iklim yang kondusif.

Wimboh menyebutkan dengan indikator tersebut kinerja intermediasi forum jasa keuangan diperkirakan tumbuh besar lengan berkuasa dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13±1%, dengan.

"Rasio non performing loan (NPL) diproyeksikan turun di final tahun 2019. Pertumbuhan dana pihak ketiga diperkirakan juga meningkat menjadi 8%-10%," kata Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Dia juga menjelaskan, optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2019, yang menargetkan perluasan kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,06% dan 11,49%.

Kemudian untuk sektor pasar modal, OJK memproyeksikan komplemen ada 75 - 100 emiten gres di tahun 2019.

"Ini akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi, dengan penghimpunan dana diperkirakan berkisar Rp 200 triliun - Rp 250 triliun," terang dia.



Selanjutnya di Industri Keuangan Non Bank (IKNB), pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 10-13% dan 14-17%. Aset perusahaan pembiayaan tumbuh 8-11%. Sementara, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat, sekitar 7-9% untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja dan sekitar 13-16% untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Dia menyebut OJK memahami bahwa tantangan yang dihadapi pada tahun 2019 tidak lebih gampang dibandingkan 2018. Untuk itu, OJK akan terus berusaha memfasilitasi dan menawarkan kemudahan dalam mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah, melalui kebijakan dan inisiatif yang akan difokuskan pada lima area.

Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, yang tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%. Sementara itu sektor jasa keuangan juga tercatat stabil dan sehat, yang merupakan modal penting bagi industri jasa keuangan untuk sanggup tumbuh lebih baik dan meningkatkan kiprahnya sebagai motor pelopor pertumbuhan ekonomi.

Post a Comment

 
Top