0 Comment
Foto: dok. detikINETFoto: dok. detikINET

Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) telah menutup bisnis salah satu unit usahanya PT Internux (Bolt). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku wasit pasar modal pun akan memantau kinerja keuangan First Media pasca penutupan Bolt.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, First Media bahwasanya sudah memenuhi seruan BEI untuk memberikan fakta material perihal keputusan perusahaan menutup Bolt.

"Kita lihat keterbukaan informasinya, yang disampaikan kemarin memang ada tidak mengakibatkan signifikan terhadap going concern-nya. Mereka mempunyai lini bisnis yang cukup banyak dan dominan yang lini bisnis mereka yang masih sustain sanggup men-support dari kinerja mereka. Makara hingga dikala ini kami masih monitor," ungkapnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1/2019).


Dalam keterbukaan informasi, pihak First Media memang menjelaskan bahwa perusahaan masih mempunyai lini bisnis lainnya ibarat penyediaan infrastruktur telekomunikasi, jasa layanan internet, jasa nilai tambah kartu panggil, penyedia konten berita, hingga rumah produksi. Sehingga ditutupnya layanan Bolt tak mempunyai dampak signifikan terhadap bisnis First Media.

"Kalau sustainability-nya tidak ada masalah, kami tinggal monitor berjalan dengan baik. Makara di beberapa jenis perusahaan tentunya mereka lini bisnisnya relatif banyak. Kami akan lihat kontribusinya. Jika kontribusi, kami tidak melaksanakan action yang lebih jauh," tambahnya.

Baca juga: Bye Bye Bolt...

BEI, kata Nyoman, hanya akan memastikan bahwa keberlangsungan bisnis First Media tetap berjalan meski Bolt tutup. Hal itu sebagai langkah santunan investor di pasar modal.

"Jadi pada dikala kita mendengar atau menerima informasi, kita lihat dulu dari bantuan di laporan keuangan. Setelah itu tanyakan ke mereka berapa persen kontribusi. Sampai kita sanggup pastikan bahwa dari sisi going concern itu sebetulnya bukan hal yang material," terangnya.

Post a Comment

 
Top