0 Comment
Foto: Andi NurroniFoto: Andi Nurroni

Pangandaran - Sebuah koperasi di Pangandaran mencatatkan kinerja bisnis yang membanggakan. Mengolah sabut kelapa untuk pasar ekspor, koperasi ini mencatatkan omzet miliaran rupiah setiap bulan.

Koperasi Produsen Mitra Kelapa (KPMK), nama diri forum tersebut, semenjak 2014 dirintis 11 cowok di Desa Cintrakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tak butuh waktu lama, perjuangan kolektif ini bermetamorfosis perusahaan yang mempekerjakan ratusan orang.

"Omzet kita terakhir Rp 1,5 miliar per bulan. Anggota koperasi 42 orang. Pegawai di unit perjuangan 120 orang," ujar Yohan Wijaya, ketua KPMK, dijumpai di pabrik olah sabut kelapa, Senin (14/1/2019).

Yohan menjelaskan KPMK dikala ini mempunyai empat produk utama dari kelapa, yakni tepung, arang, serat dan cocopeat. Tepung dan arang, beliau menjelaskan, diperuntukkan bagi pasar Nasional, sementara serat dan cocopeat, Yohan menambahkan, dikirim ke luar negeri.

"Serat atau fiber ini untuk jok mobil, sofa, kasur, tali, ini dikirim ke Tiongkok. Kalau cocopeat untuk media tanam, kita kirim ke Jepang," ujar laki-laki kelahiran 1982 ini.



Olah Sabut Kelapa, Koperasi di Pangandaran Beromzet MiliaranFoto: Andi Nurroni

Pencapaian bisnis KPMK ini mengundang apresiasi banyak pihak. Terakhir, melalui fasilitasi Kementerian Koperasi dan UMKM, KPMK mendapatkan hibah lebih kurang Rp 500 juta dari forum pertanian asal Belanda, Agriterra.

Hibah tersebut, Yohan mengungkapkan, hanya untuk biaya penyusunan rencana bisnis (business plan) untuk pengembangan perjuangan KPMK.

"Kami sedang merancang pabrik terpadu, output-nya tujuh jenis produk turunan dari kelapa. Teknisnya, koperasi nanti mendirikan PT. Investasinya di kisaran Rp 200 miliar," ujar lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung ini.

Bisnis kelapa, berdasarkan Yohan, berpotensi besar di Kabupaten Pangandaran. Ia menggambarkan, dikala ini luas perkebunan kelapa di Pangandaran mencapai 33.400 hektare. Dari luas tersebut, ia merinci, hanya 21 ribu hektare yang memproduksi kelapa, sedangkan sisanya disadap atau dideres untuk materi gula.

"Kapastitas produksi perkebunan kita 800 ribu butir per hari. Kita dikala ini gres mengolah 6 ribu butir per hari, sisanya sebagian besar dijual ke kota," tutur Yohan.



Olah Sabut Kelapa, Koperasi di Pangandaran Beromzet MiliaranFoto: Andi Nurroni

Berkaca dari tujuan utama pendirian perjuangan tersebut, Yohan merasa pencapaian yang sudah diraih KPMK sudah melebihi ekspektasi. "Dulu harapan kami tuh cuma sederhana, hanya ingin harga jual kelapa stabil, untuk membantu orangtua-orangtua kami," kata Yohan.

Kini, beliau menuturkan, sangat banyak pemilik kebun kelapa yang ingin bergabung dengan koperasi yang mereka rintis alasannya yaitu KPMK membeli kelapa dengan harga yang jauh lebih mahal. "Kalau di pasaran kini harganya Rp 1.000, kita beli Rp 1.600. Kan kita enggak ada limbah, jadi sanggup lebih mahal," ujar Yohan.
​​​Promosikan bisnis kamu, ​​​detik ini juga​​ di adsmart.detik.com

Post a Comment

 
Top