0 Comment
Foto: Dok OPPOFoto: Dok OPPO

Jakarta - Setiap perusahaan tak selamanya sanggup menghasilkan produk siap jual ke pasaran. Dalam proses produksinya niscaya ada saja barang yang gagal dalam uji coba. Termasuk di industri smartphone.

Salah satu vendor smartphone asal Negeri Tirai Bambu, OPPO, juga mengalaminya. Lantas ke mana kah selanjutnya smartphone yang gagal produksi tersebut?

PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto menyampaikan produk gagal tersebut jadi material sampah dan dimusnahkan dengan opsi disposal atau tidak didaur ulang. Pada 2017 lalu, OPPO memusnahkan 23 ribu produk gagal dengan menggandeng PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) di Nambo, Gunung Putri, Bogor.


"Jadi semua perangkatnya itu kondisinya masih bagus, masih sanggup nyala, charger adaptornya belum pernah dibuka, tapi kami daur ulang. Konsumen kan enggak mau sanggup barang rekondisi. Ya, sudah kami pisahkan itu antara kardus, plastik, headset, baterainya dicopotin, digilas," terang Aryo ketika berbincang dengan detikFinance beberapa waktu lalu.

Selain mengutamakan kualitas produk, OPPO juga menghindari adanya kebocoran informasi dari perangkat. Untuk itu OPPO memilih tidak melaksanakan didaur ulang.

"Jadi kami enggak daur ulang alasannya yakni pertama bila daur ulang niscaya satu dari pihak yang me-recycle niscaya ada sesuatu yang sanggup diambil. Itu kan bersifat kredensial. Kan sanggup aja kasih tahu oh ini isinya ini loh, PCB-nya pakai ini loh, kami gak mau," ungkapnya.

Proses pengolahan 23 ribu produk OPPO untuk menjadi sampah terdiri dari beberapa tahapan. OPPO mulai mengolah dengan menghitung dan mengepak unit gagalnya. Kemudian dikirim dengan kendaraan yang disegel rapi biar jumlahnya tidak berkurang/bertambah.

Jaga Kualitas, OPPO Gilas & Kubur 23 Ribu Produk GagalFoto: Dok OPPO

Setelah hingga di PPLi, unit dibongkar, termasuk pemisahan bab dalam box unit yang terdiri dari box, headset, charger, dan unit. Dari sinilah kemudian unit smartphone dihancurkan dengan dilindas alat berat.

Belum selesai hingga di situ, smartphone pun dicek barangkali ada percikan api yang muncul dari baterai. Setelah itu smartphone direndam dalam larutan konsentrat selama tiga hari untuk menghilangkan listrik sebelum hasilnya dikubur.

Sepengetahuan Aryo, sesudah proses tersebut, smartphone akan dikubur oleh PPLi. Meski demikian ia menyampaikan proses pemusnahan itu telah mempunyai standar mekanisme perusahaan.

"Mereka (PPLi) punya standar sendiri bagaimana cara menguburnya, bagaimana biar tidak bercampur dengan lapisan tanah. Itu dikuburnya akan dibentuk bukit-bukit di sana," katanya.


Dari pengelolaan limbah smartphone ini, Aryo mengatakan, OPPO menerima apresiasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Jadi waktu itu (Kemenperin/Kemendag) bilang ini tidak harus loh. Yang harus melaksanakan ini yakni perusahaan-perusahaan yang menerima label SNI. Biasanya yang melakukannya perusahaan pompa, perusahaan helm, dan sebagainya," papar dia.

Post a Comment

 
Top