0 Comment
James Jim Goodnight. Foto: Dok. ForbesJames 'Jim' Goodnight. Foto: Dok. Forbes

Jakarta - Keberhasilan James Goodnight dalam memimpin SAS, perusahaan perangkat lunak terkemuka di dunia, merupakan panutan bagi bisnis serupa bagi banyak kalangan. Kemampuan Goodnight dalam mengelola SAS membuatnya masuk dalam peringkat 25 besar pengusaha yang mengagumkan ole majalah Inc. America.

Lewat usahanya tersebut, Goodnight sekarang mempunyai totql harta kekayaan US$ 8,7 miliar atau sekitar Rp 126 triliun (kurs Rp 14.500). Perusahaan ini telah merayakan ulang tahun ke-42 pada 2018 kemudian dan memperluas pengoperasiannya sampai ke Eropa dan daerah Asia Pasifik.

Pria yang dikenal dengan sebutan 'Jim' ini lahir dari sepasang suami istri berjulukan Albert Goodnight dan Dorothy Patterson di Salisbury, NC, pada 6 Januari 1943.

Ketika berusia 12 tahun, Goodnight dengan keluarganya pindah ke Wilmington di Carolina Utara. Di umurnya yang masih remaja sampai beranjak dewasa, ia membantu sang ayah mulai dari membawa barang ke gudang sampai melayani pelanggan.

Setelah perjuangan dari ayah Goodninght berjalan, sang ayah memperluas bisnisnya ke peralatan rumah tangga. Dari hal inilah Goodnight berguru hal teknis.

Goodnight mempunyai ketertarikan untuk meningkatkan pendidikan di negaranya, khususnya di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pada tahun 1996, Goodnight dan istrinya bersama patner bisnis Goodnight, John Sall bekerja sama mendirikan sekolah dan diberi nama Cary Academy.

Sebelum menjadi CEO, Goodnight bekerja dengan keahliannya dalam hal programming yang ia dapatkan ketika mengambil kursus komputer ketika masih menjadi mahasiswa tingka dua di North Carolina State University.

Hal ini membantu Goodnight mendapat posisi di perusahaan dengan membangun perlengkapan elektronik stasiun kereta bawah tanah yang menghubungkan dengan ruangan kapsul "Apollo".

Karir Goodnight dengan komputer berawal ketika ia mengambil kursus komputer ketika Goodnight menjadi mahasiswa tingka dua di North Carolina State University. Pada ketika ekspresi dominan panas, Goodnight mendapat kiprah proyek menciptakan sebuah perangkat lunak yang dipakai untuk departemen ekonomi pertanian.

Proyek tersebut diberi nama Statistical Analysis System (SAS) yang dioperasikan oleh consortium of Eight Land-Grant Universities dan didanai oleh USDA.

Pada tahun 1976, Goodnight bersama John Sall dan dua rekan lainnya ialah Anthony James Barr dan Jane Helwig mendirikan SAS Institute yaitu, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan perangkat lunak (Software Developer). Setelah sofware tersebut mendapat 100 konsumen pada tahun 1976, Goodnight dan ketiga temannya meninggalkan tempat belajarnya dan beralih ke SAS Institute.

Goodnight menjabat sebagai CEO dari SAS Institute lebih dari 35 tahun. Di bawah kepemimpinan Goodnight, SAS Institute terus meningkat dan berkembang tiap tahun.

Di bawah kepemimpinannya, SAS menjadi populer sebab inovatif dan budaya perusahaannya. Goodnight berkomitmen untuk seimbang dalam hal bekerja dan sosial, sehingga menciptakan SAS sebagai tempat bekerja yang terbaik yang dikenal oleh masyarakat luas.

Hal ini terbukti ketika SAS menempati posisi nomor 1 di Fortune 500 list sebagai tempat bekerja terbaik atau best places to work. Jim Goodnight juga pembicara dan penerima aktif di World Economic Forum, dan disebut sebagai salah satu pemimpin bisnis Amerika terhebat masa ke-20 oleh Harvard Business School.

Harvard Business Review menyatakan SAS Institute bisa menyediakan lingkup kerja bagi karyawannya yang nyaman sehingga karyawan yang bekerja sanggup meraih suatu perfoma yang maksimal. Kini software SAS telah mempunyai lebih dari 200 produk dan telah dipakai oleh perusahaan, universitas sampai pemerintahan.

Post a Comment

 
Top