0 Comment
Foto: Ardan Adhi CandraFoto: Ardan Adhi Candra

Jakarta - Pembayaran pokok polis JS Saving Plan menciptakan stress berat bagi para nasabahnya, terutama nasabah asal Korea Selatan (Korsel) Lee Jungok. Dana yang diinvestasikan dalam produk yang diterbitkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) belum dapat dinikmati meski sudah jatuh tempo.

Lee Jungok mengatakan, ia awalnya menginvestasikan dananya pada 2016 kemudian melalui KEB Hana Bank. Produk tersebut ditawarkan kepadanya dengan sebutan deposito asuransi dengan bunga 9% yang kemudian berangsur turun.

"Saya pikir asuransi bukan investasi itu bunganya waktu itu aku 9% setahun tapi tiap tahun berkurang-berkurang hingga 7%" katanya di Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Ia yang ditinggal suaminya sebab sakit harus bertahan seorang diri. Karena tidak ada penghasilan, ia hingga menjual unit apartemen di Senayan dan kemudian diinvestasikan di Jiwasraya.


"Ada apartemen di Senayan aku jual sebab nggak ada income. Saya masukkan ke Jiwasraya sebab bunganya cukup gede," tuturnya.

Ia tampak murung dengan nasib uangnya yang belum dapat dibayarkan Jiwasraya. Ia berharap uang tersebut dapat kembali lagi.

"Kalau ini hilang, aku sedih. Saya dapat mati. Suami aku tinggalkan uang ini saja," katanya.

Nasabah asal Korsel lainnya, Kim Kibong menceritakan bahwa uang yang diinvestasikan di Jiwasraya merupakan uang pensiunan suaminya. Jika uang tersebut tidak dapat kembali, maka ia tidak dapat juga pulang ke negara asalnya.

"Saya mau di mana pak presiden Jokowi minta tolong, aku mau pulang. Saya tinggal di sini sendirian, anak aku tinggal di Korea," katanya sambil menitihkan air mata.

Post a Comment

 
Top