0 Comment
Foto: Grandyos ZafnaFoto: Grandyos Zafna

Jakarta - Tak terasa sekarang kita sudah berada di tahun 2019, yaitu tahun Babi Tanah. Pakar Fengsui menyebutkan banyak yang akan terjadi tahun ini.

Misalnya, ahli Feng Shui Suhu Yo menjelaskan di tahun dengan unsur tanah ini akan sulit untuk sektor properti.

"Di 2019 unsur tanah itu sulit. Tahun kemarin tanah tahun ini jug tanah. Dagang properti nggak ada yang bagus, dagang tanah juga," kata Suhu Yo dalam program Blak-blakan detikcom, Selasa (1/1/2019).

Dia menjelaskan dikala ini memang banyak orang yang bermain di sektor properti ibarat orang ingin menjual tanah dengan harga di bawah nilai jual objek pajak (NJOP). Hal ini alasannya banyaknya orang yang membutuhkan uang namun tak terjangkau oleh bank.

Apalagi kredit pemilik rumah (KPR) yang dikala ini masih diwajibkan untuk mengenakan uang muka 30% atau 50% untuk setiap penarikan. Menurut ia diperlukan derma dari pemerintah untuk mengurangi kejenuhan.


"Nggak usah jauh-jauh banyak perusahaan developer yang mengurangi tenaga marketing. Sampai 90%. Karena aku berkecimpung di sana. Dan juga banyak perusahaan properti yang tutup," terang dia.

Menurut ia tahun ini tingkat jenuh bisnis properti masih tinggi dan berpotensi mengalami kejatuhan. Sedangkan yang dapat bertahan yakni perumahan-perumahan kecil dengan harga di kisaran Rp 150 juta sampai Rp 300 juta.

"Itu kan memang dijual untuk orang yang belum punya rumah. Untuk orang investasi nggak bakalan lah," imbuhnya.

Post a Comment

 
Top