0 Comment
Frekuensi bercinta ternyata bisa meningkatkan peluang hidup usai serangan jantung. (Foto: iStock) Frekuensi bercinta ternyata bisa meningkatkan peluang hidup usai serangan jantung. (Foto: iStock)

Jakarta - Rutin berafiliasi tubuh dengan pasangan, ternyata bisa meningkatkan peluang hidup usai terkena serangan jantung. Hal ini terbukti dalam riset selama 22 tahun di Israel hasil kolaborasi Tel Aviv University dan Shaare Zedek Medical Center, Jerusalem.

Riset berjudul Frequency of Sexual Activity and Long-Term Survival After Acute Myocardial infarction ini telah diunggah dalam The American Journal of Medicine. Studi yang melibatkan 1.120 responden laki-laki dan perempuan berusia kurang dari 65 tahun ini, mengevaluasi frekuensi kekerabatan seks sebelum terkena serangan jantung.

"Hasil riset sebenarnya tidak bikin kaget. Orang yang aktif secara seksual biasanya sedang menjalin kekerabatan atau punya pasangan. Biasanya mereka lebih muda dan secara umum lebih sehat," kata kepala departemen Behavioural Science and Health dari University College London Andrew Steptoe, yang tidak ikut dalam studi.


Pasangan yang berafiliasi seks lebih dari 1 kali dalam seminggu, berpeluang 27 persen lebih kecil untuk meninggal sehabis serangan jantung. Peluang hidup mereka yang rutin melaksanakan kekerabatan seks meningkat sekitar 12 persen, sedangkan peningkatan pada mereka yang berafiliasi tubuh sesekali ialah 8 persen.

Secara umum, seks rutin tiap ahad bisa meningkatkan peluang hidup sekitar 37 persen. Dalam studi ini, responden yang rutin bercinta 1 sampai beberapa kali per ahad umumnya berusia 49 tahun di awal riset. Sedangkan mereka yang frekuensinya lebih kecil umumnya berumur 58 tahun yang menjadi lebih renta di selesai studi.

Selain punya risiko yang lebih besar, mereka yang tidak rajin bercinta berpeluang lebih besar mengalami tekanan darah tinggi. Mereka juga berisiko mengalami kolesterol tinggi, diabetes, dan persoalan kesehatan lain. Riset ini mengungkap, sebanyak 67 persen responden yang jarang bercinta ternyata tidak rajin olahraga. Sedangkan 45 persen responden yang rutin bercinta ternyata juga rajin olahraga.

Steptoe mengingatkan, frekuensi kekerabatan seks memang mengindikasikan tubuh yang lebih sehat namun bukan berarti harus melakukannya. Hubungan seks yang terpaksa dilakukan 1 kali dalam seminggu belum tentu berdampak baik untuk pasangan. Menurut Steptoe, keharmonisan kekerabatan tetap harus diutamakan bukan hanya kekerabatan seks dengan pasangan.



Simak Video "Menepuk Lengan Kiri Dapat Atasi Jantung, Hoax atau Tidak?"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top