0 Comment
Foto: iStock Foto: iStock

Jakarta - Mengawali ahad pertama Agustus, polusi udara Jakarta masih berada pada kategori tidak sehat. Berdasarkan data dari situs Air Visual, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 145 pada pukul 14.00 WIB. Banyaknya jumlah kendaraan yang melintas di jalanan Jakarta menjadi salah satu penyumbang terbanyak polusi udara ibu kota.

Ada beberapa jenis polusi yang bertebaran di lingkungan sekitar. Melansir WebMD, ada enam polusi yang mungkin terhirup oleh manusia. Keenam jenis polusi itu, antara lain ozon, materi partikulat, nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), gas sulfur dioksida, dan timbal.

Tiga dari polusi tersebut berasal dari asap kendaraan bermotor, yakni ozon, nitrogen dioksida (NO2) dan karbon monoksida. Materi partikulat materi kimia organik, logam, dan partikel tanah atau debu. Gas sulfur dioksida berasal dari materi bakar yang mengandung sulfur yang tercampur dengan polutan lain. Sedangkan timbal berasal dari limbah, utilitas, dan produsen baterai.


Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi menyebutkan bahwa udara yang kita hirup ketika ini menjadi polusi yang berbahaya, sembilan dari sepuluh orang penduduk dunia kini menghirup udara yang tercemar.

Begitu banyak dampak kesehatan yang berasal dari polusi udara, dari sakit yang ringan ibarat batuk dan flu, sampai penyakit berat ibarat asma, stroke dan penyakit paru-paru. Dengan adanya resiko itu, kita perlu menjaga badan biar fit dan terhindar dari penyakit.

"Hindari berada di jalanan yang ramai ketika polusi tinggi, kalau olahraga di luar ruangan lakukan di daerah yang tidak banyak polusi, hindari memperabukan sampah, gunakan produk-produk yang sanggup didaur ulang. Selain itu, penuhi kebutuhan gizi badan dengan makan masakan diet tinggi serat ibarat buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta rendah lemak jenuh," jelas dr Helmin.

Tak hanya itu, mengkonsumsi multivitamin juga penting untuk memenuhi kebutuhan harian yang tidak sanggup dipenuhi dari nutrisi sehari-hari. Intervensi nutrisi yang sehat diperlukan sanggup mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan polusi lingkungan.


Salah satu vitamin yang baik untuk badan yakni vitamin C. Vitamin ini sudah terbukti bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan dalam jaringan dan juga menekan pembentukan karsinogen ibarat nitrosamin. Namun, vitamin C tidak diproduksi dan tidak sanggup disimpan oleh tubuh.

"Beberapa penelitian mengambarkan konsumsi vitamin C secara rutin terbukti meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan ketika sakit. Namun badan kita tidak sanggup memproduksi vitamin C dan tidak sanggup menyimpan vitamin C sehingga harus didapatkan dari asupan masakan atau embel-embel setiap hari," ungkapnya.

Kini vitamin C sudah banyak tersedia bahkan dengan format hisap ibarat XonCe. Dengan memenuhi kebutuhan vitamin C memakai XonCe, daya tahan badan sanggup meningkat sehingga mengurangi resiko sakit sebab polusi udara ibarat flu dan batuk.

Simak Video "Waspada! Polusi Udara Juga Bisa Terjadi di Dalam Ruangan"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top