0 Comment
Foto: detikfoodFoto: detikfood

Jakarta - Banyak produk unggulan ada di Nusa Tenggara Barat. Diperlukan training dan perjuangan yang mendukung biar sanggup menjadi produk lokal nomor satu.

Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Nusa Tenggara Barat (NTB) mempunyai banyak kekayaan alam menyerupai hasil laut, rempah-rempah dan buah-buahan. Provinsi ini juga mengalami tragedi pada tahun 2018 sehingga perlu mendapat pertolongan untuk membangkitkan produk-produk lokal unggulannya.

Apalagi tempat Mandalika, di Lombok Tengah sudah ditetapkan sebagai salah sati 5 Kawasan Ekonomi Kreatif. Untuk itulah beberapa pihak setuju bekerja sama membangun kerja sama biar daerah ini sanggup menghasilkan produk lokal unggulan.

Maka dijalinlah kerja sama antara pemerintah Jerman dan Indonesia. Deutche Gesellschaff fur Internationale Zusammernarbeit (GIZ GmbH dan Kementrian PPN/Bappenas. Didukung juga oleh Kemenkop dan UKM, Kemdes dan PDTT), Sekolah Seniman Pangan dan PT Bank BRISyariah Tbk. Penandatangan janji ini dihadiri oleh Kemenkop dan UKM, Teten Masduki, Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sanbodo, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas dan Helianti Hilman, CEO dan Founder SSP dan Javara Indigenous Indonesia, dilakukan di Jakarta, Jum'at (22/11) malam.



'Terima kasih untuk kerja sama semua pihak untuk mengangkat pangan yang terlupakan. Selama 10 tahun kami telah bermitra 52.000 petani dengan 900 produk dari Aceh sampai Papua dan 250 produk di anatranya bersertifikat organik internasional dan diekspor ke 25 negara di 5 benua. Yang menarik kita sanggup mengubah pandangan bahwa produk lokal yang tak populer menjadi produk primadona. Bagaimana melalui produksi, marketing dan branding produk lokal menjadi nomor satu. Sudah saatnya masyarakat di destinasi wisata bukan jadi penonton tetapi tuan rumah dan wirausaha,' ungkap Helianti Hilman, CEO dan Founder SSP dan Javara Indigenous Indonesia

Menurutnya produk boleh kecil dan boleh artisan tetapi produk harus jadi nomor satu atau 'the best.' Iapun bangga mendapat pertolongan dan kerja sama dengan banyak sekali pihak untuk mengangkat produk unggulan NTB. 'Hanya dengan bergandeng tangan kita sanggup maju,' tutup Helianti Hilman.

Tingkatkan Produk Lokal, 15 Warga Asli NTB Jalani Pelatihan KulinerFoto: detikfood


Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki sudah mengenal produk-produk UKM unggulan yang berhasil dibina Javara menjadi produk unggulan.

'Inilah satu model bagaimana produk ekonomi rakyat sanggup menjadi produk unggulan di pasar global. Yang terpenting yaitu mengklasterkan supaya pembinaan mudah. Kami bersama Kementerian LHK sudah menyebarkan dan mengidentifikasi ada 33 desa moral yang sudah teridentifikasi komoditasnya,' ungkap Teten Masduki dalam sambutannya.

Diharapkan dengan kerja sama banyak sekali pihak ini akan tumbuh bisnis inklusif yang sanggup mendukung petani-petani lokal untuk menjadi wirausaha muda. Tentu saja dengan produk-produk masakan berkualitas nomor satu di pasar lokal dan global.

Tingkatkan Produk Lokal, 15 Warga Asli NTB Jalani Pelatihan KulinerFoto: detikfood


Dalam program tersebut 15 pelaku bisnis masakan dari Bilebante, Sembalun dan 5 daerah penyangga Madalika, menunjukkan karya mereka. Mereka sudah menjalani training di Javara Culture selama beberapa minggu. Beragam produk olahan menyerupai iles-iles, rumput laut, sayuran lokal dan buah juwet yang diolah menjadi produk makanan menarik. Baik rasa maupun kemasannya.

Daun kelor disajikan menjadi sup, iles-iles yang nol karbohidrat disajikan sebagai mie. Sementara buah juwet diolah menjadi selai dengan rasa yang eksotik. Makanan khas Lombok dengan sentuhan produk lokal yang menyehatkan disajikan sebagai santapan para tamu. Pelecing kangkung, sayur jantung pisang, sate sampai urap shirataki.



Simak Video "Pizza Selada Laut, Hidangan Sehat dan Antimainstream"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top