0 Comment
Foto: Mukhlis DinillahFoto: Mukhlis Dinillah

Jakarta - Bandung tersohor sebagai kota kuliner. Banyak masakan di kota kembang yang melegenda alasannya mempunyai cita rasa khas dan punya pelanggan setia dari masa ke masa.

Hal itu yang melatarbelakangi chef Andrian Ishak ketika mendekonstruksi 17 hidangan legendaris khas Bandung ala molecular gastronomy di Gedung PGN, Jalan Braga, Jumat (29/11) malam.

Chef Andrian Ishak dikenal sebagai pencetus Molecular Gastronomy di Indonesia. Konsep yang ia kembangkan 15 tahun terakhir ini merupakan teknik yang memadukan antara memasak dan ilmu sains.

Batagor Kingsley dan Mie Kocok Dadeng Dalam 'Molecular Gastronomy'Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom


Mengusung tema 'discover the local legends' chef Andrian menghadirkan pengalaman multi-sensory dining dalam mengeksplorasi, menggali, dan mendekonstruksi 17 hidangan legendaris khas Kota Bandung.

Puluhan tamu seruan yang hadir disuguhi kreasi unik dalam sebuah hidangan. Tentunya dengan cita rasa khas dan estetika seni yang cukup menakjubkan.

Salah satu kuliner yang dihidangkan pembuka yang disajikan adalah Lotek Kalipah Apo. Sejak bangkit tahun 1953, lotek istimewa ini tidak pernah berubah rasanya sampai ketika ini.

Uniknya, di tangan chef Andrian, lotek ini kreasikan dalam sebuah piring dengan bentuk disajikan berbentuk donat dengan balutan ibarat jelly. Ketika lapisan luar jelly dibelah, sayur-sayuran materi lotek sanggup dinikmati lengkap dengan bumbu kacang yang lembut dan gurih.

Sajian khas lainnya adalah Batagor Kingsley yang disulap dengan tampilan ibarat camilan manis pie. Tapi, ketika masuk ke mulut, rasa tahu, siomay begitu terasa dengan tak lupa bumbu kacang di bab bawahnya.

Batagor Kingsley dan Mie Kocok Dadeng Dalam 'Molecular Gastronomy'Foto: Mukhlis Dinillah


Hidangan legendaris selanjutnya adalah Mie Kocok Mang Dadeng. Mie ini tidak sanggup dinikmati secara maksimal tanpa dikocok. Tamu yang hadir harus mengocok dan menyemprotkannya ke mangkok berisi kuah gres sanggup dinikmati. Teksturnya lembut dan gurih alasannya mie nya berbahan dasar kikil.

Sebagai hidangan penutup, chef Andrian Ishak menyajikan hidangan Es Duren Kantin Sakinah X Es Alpukat Linggarjati. Instrumen musik metal dengan backsound gemuruh petir dan visual yang menampilkan derasnya hujan menemani penyajiannya.

Batagor Kingsley dan Mie Kocok Dadeng Dalam 'Molecular Gastronomy'Foto: Mukhlis Dinillah


Namun sebelum itu, yang paling unik, tamu seruan diajak untuk memakai jas hujan demi mencicipi sensasi hujan yang sebenarnya. Efek hujan itu hadir lewat sebuah piring hidangan penutup.

Selain itu, masih banyak menu-menu lain yang disajikan, mirip Perkedel Bondon, Kupat Tahu Gempol, Sate Kambing Hadori, Surabi Oncom Enhaii, Bakmi Linggajati, Nasi Timbel Bawean, Cendo Elizabeth, Soes Merdeka dan lainnya. Penyajiannya turut ditemani visual dan audio yang sanggup menunjukkan kesan tersendiri bagi para undangan.

Chef Andrian mengaku 'discover the local legends' ini merupakan mimpinya semenjak usang yang jadinya terwujud. Ia besar hati sanggup merealisasikan mimpinya itu dengan mengkreasikan masakan khas Kota Bandung.

"Bandung merupakan tempat yang sangat istimewa di hati saya. Bukan hanya alasannya makanan- makanannya, tetapi juga saksi hidup saya dalam discover dan decide apa yang menciptakan hidup saya menjadi lebih terarah dan penuh semangat, dan passion saya itu ternyata molecular gastronomy," ungkapnya.

Batagor Kingsley dan Mie Kocok Dadeng Dalam 'Molecular Gastronomy'Foto: Mukhlis Dinillah


Ia ingin ratusan kreasi kuliner khas nusantara yang sudah diciptakannya sanggup diapresiasi dari segi seni dan budayanya. Artinya, suatu hari nanti kuliner lokal yang legendaris sanggup terus hidup di wilayahnya masing-masing.

"Jadi goal nya itu, jadi orang harus tahu local legend itu harus dihormati," kata chef yang juga pemilik restoran Namaz Dining tersebut.

Ia berharap sanggup mengaplikasikan konsep serupa di kota-kola lainnya selain Bandung nantinya. Terutama dalam membuatkan restoran ala molecular gastronomy.

"Restoran saya sudah jalan 9 tahun, tentu kita punya market yang bagus. Saya juga surprise dengan Bandung," ujar Andrian.



Simak Video "Kalau ke Bandung, Jangan Lupa Coba Roti Gandum Legendaris Ini!"
[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top