Jakarta - Ketika orangtua mengalami stunting, dapat jadi anak pun akan mengalami kondisi yang sama. Tapi bukan alasannya yaitu faktor genetik, melainkan alasannya yaitu kebiasaan orangtua yang kurang sehat. Misalnya, cara makan atau hal lain.
"Stunting itu alasannya yaitu suatu lingkungan ya, bukan alasannya yaitu genetik. Lingkungan itu dapat berarti cara hidup, cara makan, dan sebagainya," kata seorang andal nutrisi dan penyakit metabolik pada anak, dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) ketika ditemui detikHealth.
Stunting seharusnya tidak diturunkan, alasannya yaitu faktor utamanya yaitu lingkungan. Kalau diperbaiki lingkungannya, gen anak yang tadinya inactive dapat menjadi aktif kembali.
dr Damayanti pun menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi salah satu desa di Pandeglang, Banten, yang merupakan tempat dengan jumlah anak stunting cukup banyak. Pada ketika itu memang terlihat faktor penyebab anak menjadi stunting yaitu kebiasaan dari orang tuanya.
"Waktu aku membantu penelitian di Pandeglang, ada tiga generasi yang pendek. Kaprikornus dari kakeknya hingga anaknya yang kini juga kecil. Nah ternyata pas kita lihat, ternyata mereka stunting alasannya yaitu pola makan yang salah," jelasnya.
"Begitu kita lihat makanannya, ia kasih makan anaknya cuman kuah bakso sama nasi. Bisa dibayangkan otaknya mau tumbuh bagaimana dengan kuah bakso dan nasi," tambahnya.
Oleh alasannya yaitu itu, dr Damayanti menekankan kembali bahwa stunting tidak diturunkan dari orang renta pada anak dan bukan faktor genetik.
"Jadi artinya, stunting itu gotong royong bukanlah sesuatu yang diturunkan. Kalau diperbaiki, polanya akan membaik," pungkasnya.
Baca juga: Stunting Vs Sekadar Pendek, Kenali Bedanya |
Simak Juga 'Stunting Masih Mengancam Anak Jakarta':
Post a Comment