0 Comment
Penyakit vertigo sanggup menjadi tanda kemunculan penyakit langka. (Foto: iStock) Penyakit vertigo sanggup menjadi tanda kemunculan penyakit langka. (Foto: iStock)

Jakarta - Kisah tragis dialami seorang perempuan asal Inggris di angkutan cepat London Underground. Kelly Boyson (31) mengalami vertigo ekstrem dan membuatnya jatuh menyerupai orang pingsan.

Kala itu yaitu jam sibuk yang menciptakan orang-orang di sekitarnya tidak menggubris Kelly bahkan tidak ada yang memperlihatkan bantuan.

"Jika kau tidak sanggup melihat penyakit atau cacat, kebanyakan orang tidak percaya jikalau aku sakit," katanya dikutip dari Daily Mail.

"Saya tampak mabuk. Pada akhirnya, seorang petugas polisi transportasi membawa aku ke rumah sakit dengan taksi," lanjutnya.

Ternyata ini bukan kali pertama, Kelly sering mengalami serangan vertigo menyerupai ini. Bahkan ketika di sebuah klub, temannya harus memohon pada penjaga yang mengiranya sedang mabuk untuk membantu membawanya ke rumah sakit.

Ia sering kali mengalami serangan vertigo itu hingga empat kali dalam seminggu. Kelly pun tidak diizinkan berpergian sendiri lantaran serangan vertigo itu sanggup terjadi di mana saja.



Pada awalnya, Kelly menganggap itu lantaran kondisi badan yang belum makan dan tidak terlalu mempedulikannya. Namun serangan vertigo diikuti dengan abuh telinga. Ia pun mengunjungi dokter dan didiagnosis labirinitis atau radang telinga.

"Saya pergi ke dokter umum dan beliau menyampaikan aku menderita labirinitis dan memberi aku beberapa tablet betahistin. Masalahnya adalah, itu tidak berhenti. Saya kembali menemui dokter hingga tujuh kali lagi," ungkap Kelly.

Beberapa bulan kemudian, dokter seorang andal telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang telah menilik kondisi Kelly menyampaikan bahwa ia mengidap Meniere pada tahun 2015.

Kondisi tersebut yaitu penyakit yang cukup langka hanya memengaruhi antara satu dari 1.000-2.000 populasi. Sekitar 615.000 orang Amerika ketika ini didiagnosis mengidap penyakit Meniere, berdasarkan The National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD).

Penyakit Meniere yang pertama kali dijelaskan oleh Prosper Meniere, seorang dokter Prancis, tidak diketahui penyebabnya dan diduga disebabkan oleh sejumlah faktor, menyerupai cedera kepala, riwayat keluarga dan gangguan sistem kekebalan tubuh.



"Awalnya aku minum tablet betahistin dan kemudian lebih dari enam ahad aku harus menerima tiga suntikan steroid melalui gendang indera pendengaran saya, tetapi mereka tidak membantu," tutur Kelly.

"Sekarang aku mempunyai grommet (sebuah tabung yang ditanam dengan operasi di gendang indera pendengaran untuk mengalirkan cairan) di indera pendengaran saya. Mereka bertahan sekitar satu tahun," imbuhnya.

Kondisi ini mengubah kehidupan Kelly 180 derajat. Ia butuh waktu sekitar dua tahun untuk membiasakan diriya dengan cara hidup menyerupai itu.

Post a Comment

 
Top