0 Comment
Kasihan sekali, BTP yang satu ini kerap dikambinghitamkan sebagai penyebab kebodohan. Padahal tidak begitu kenyataannya. Siapakah sih BTP yang dimaksud? Foto: iStock Kasihan sekali, BTP yang satu ini kerap dikambinghitamkan sebagai penyebab kebodohan. Padahal tidak begitu kenyataannya. Siapakah sih BTP yang dimaksud? Foto: iStock

Jakarta - BTP yang satu ini kerap dituduh menciptakan masyarakat menjadi bodoh. Bukan, bukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan kita bicarakan di sini. Akan tetapi Bahan Tambahan Pangan alias BTP micin, nama lain dari Monosodium Glutamat (MSG).

Micin kerap ditambahkan dalam aneka macam makanan, ibarat baso, atau makanan-makanan khas China dan menciptakan masakan terasa makin enak. Micin sendiri diproses dari fermentasi alami molases (dihasilkan salah satunya dari tebu), dan merupakan garam natrium dari asam glutamat. Ia memperlihatkan citarasa umami yang menciptakan pengecap bergoyang. Tapi memangnya benar micin berbahaya?

Menurut Prof Ir Ahmad Sulaeman, MS, PhD, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi, Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB) micin masuk dalam kelompok GRAS (Generally Recognized As Safe) atau masakan yang telah dikenal aman.

"Micin itu dikenal aman, enggak ada batas maksimum, enggak. Karena kalo kebanyakan pengecap kita nolak. Itu yang dinamakan GRAS," terang Prof Ahmad.


Untuk urusan BTP, Prof Ahmad menyebutkan hal-hal yang setidaknya harus diperhatikan demi keamanan pangan yakni legal atau tidaknya BTP tersebut dan apakah penggunaan sudah sesuai hukum atau tidak.

"Sesungguhnya jika tidak akan diawetkan, dan makan sendiri, bagi kita kan enggak perlu ya dikasih warna hijau mengkilap. Biasa aja. Itu sebetulnya untuk meningkatkan kualitas dan juga penyimpanan supaya tidak cepat tengik. Bukan sesuatu yang harus," tandasnya.

Beberapa waktu lalu, dalam program Seminar Food Review Indonesia 'Science and Technology of Amino Acid As Food Ingredients', Kamis (11/1/2018), di IPB (Institut Pertahian Bogor) International Convention Center, Bogor, Prof Dr Ir Christofora Hanny Wijaya, MAgr, juga menngungkap bahwa micin tidaklah berbahaya, namun penggunaannya tetap harus diperhatikan semoga tidak terlalu berlebihan.

"Banyak sekali permasalah penggunaan barang alasannya yaitu kurangnya konsentrasi. Di dunia juga disebutkan tidak ada yang aman, semua tergantung keperluan tergantung jumlah. Sekarang, siapa yang berani bilang gula aman? Tergantung siapa yang memakainya dan takarannya," ujar perempuan yang dekat disapa Prof Hanny ini.

Post a Comment

 
Top