0 Comment
Ilustrasi kanker. (Foto: iStock) Ilustrasi kanker. (Foto: iStock)

Jakarta - Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menawarkan prevalensi kanker tertinggi berada di provinsi DI Yogyakarta yakni 4,86 per 1.000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1.000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1.000 penduduk.

"Memang ada kawasan yang angka kejadiannya tinggi. Tapi ini jangan selalu dikatakan bahwa orang-orang disana sakit kankernya tinggi alasannya ialah ini ialah data di akomodasi kesehatan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anung Sugihantono, dikala dijumpai di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (31/1/2019).

Meski prevalensi kanker meningkat, namun hal ini diimbangi dengan efisiensi akomodasi kesehatan mirip JKN-BPJS. Adanya akomodasi jaminan kesehatan menciptakan masyarakat semakin berani ke rumah sakit.



Sembari berkelakar, Anung mengibaratkan ketiga kawasan tersebut punya kuliner yang enak-enak. Tetapi bukan berarti kuliner lezat dapat menyebabkan kanker, tetapi diet atau referensi makan yang tidak seimbang.

"Namun, bila kita melihat dari latar belakang daerah, itu tempat-tempat yang makanannya enak. Kalau di Padang mau cari sayur susah. Nah barangkali itu menjadi salah satu faktor bila dibandingkan dengan hal-hal lain," tambahnya

"Jogja memang keinginan hidupnya tinggi, tapi prevalensi perokok juga paling tinggi. Mungkin semuanya ini menjadi satu faktor," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top