0 Comment
Foto: detikINET/Adi Fida RahmanFoto: detikINET/Adi Fida Rahman

Jakarta - Perusahaan penyewaan sepeda listrik berbasis aplikasi, Migo, memperlihatkan peluang kemitraan. Peluang yang ditawarkan cukup menggiurkan, tanpa modal sepeserpun sanggup mampu pemasukan jutaan rupiah.

Migo sendiri sudah hadir di Surabaya semenjak Agustus 2017. Setelah sukses, Migo sekarang melebarkan sayapnya di Jakarta semenjak Desember 2018.

Sejak beroperasi di Jakarta, Migo pribadi membuka peluang kemitraan untuk menjadi Migo Station. Salah satu yang sudah bermitra yaitu Helmi.

Helmi yang mempunyai perjuangan toko kelontong mulai bergabung dengan Migo semenjak Januari 2019. Dia ikut menjadi kawan Migo karena diajak oleh temannya.

"Awalnya ditawari sama teman, ia juga rekanan Migo," ungkapnya kepada detikFinance, Senin (4/2/2019).

Migo sendiri memperlihatkan partnership fee kepada para mitranya. Selain itu, kawan juga akan mendapat bagi hasil dari unit yang telah tersewa di stasiunnya. Kaprikornus semakin banyak sepeda yang disewa maka akan semakin banyak pula pemasukan yang akan diterima.


Meski belum mendapat partnership fee, Helmi mendapat informasi dari temannya bahwa ia sanggup mengantongi uang per bulannya sampai Rp 3 juta.

"Itu katanya jikalau ia sewa 12 sehari rata-rata lah sanggup mampu Rp 3 juta," ucapnya.

Pembayaran dilakukan setiap bulannya pada tanggal 15. Kebetulan pada 15 Januari kemarin, Helmi belum genap 1 bulan bermitra.

Selain mendapat partnership fee dan bagi hasil, kawan Migo juga akan mendapat uang untuk pembayaran listrik. Besarannya sesuai dengan penggunaan listrik untuk mengecas sepeda listriknya.

"Kalau listrik, kita sanggup uang listrik. Kemarin saya sanggup Rp 350 ribu per bulan, tergantung pemakaian. Nanti ada laporannya difoto," tambahnya.

Untuk dikala ini Helmi mengaku rata-rata sanggup mendapat sewa sekitar 5 unit. Menurutnya masyarakat sekitar cukup tertarik untuk memakai sepeda listrik ini, sayangnya aplikasi Migo terkadang sulit untuk melaksanakan pendaftaran.

"Sebenarnya banyak, asal daftarnya gampang. Ini sangkar susah, sudah ke sini daftarnya enggak bisa-bisa," akunya.

Kebanyakan dari pengguna Migo di stasiun milik Helmi biasanya hanya untuk jalan-jalan. Meskipun adapula yang menggunakannya untuk acara sehari-hari ibarat bekerja.

Post a Comment

 
Top