0 Comment
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin/Foto: Eduardo SimorangkirDirektur Utama AP II Muhammad Awaluddin/Foto: Eduardo Simorangkir

Tangerang - Tahun ini PT Angkasa Pura II (Persero) membidik kesempatan untuk menjadi operator salah satu bandara di Asia Tenggara. Bandara tersebut ialah Bandara Internasional Clark di Filipina.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menilai bahwa pihaknya siap untuk menjadi operator bandara di luar negeri. Menurutnya, kondisi negara Filipina tidak jauh berbeda dari Indonesia.

"Kita lihat AP II ini sudah biasa bawa populasi besar di negara berkembang (seperti Filipina). Kita juga berpengalaman selama 30 tahun lebih kelola bandara," kata Awal di kantornya, Tangerang, Kamis (20/12/2018).


Selain itu Awal juga menilai bahwa kondisi keuangan AP II cukup untuk membiayai biaya operasi apabila ingin mengelola Bandara Internasional Clark. Dia juga menyampaikan bahwa standar pengelolaan bandara global tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di Indonesia.

"Capex kita finansialnya juga bagus. Peluang kita saya rasa sama saja alasannya ialah standardnya global sama saja ibarat yang kita terapkan disini," ungkap Awal.

Awal menilai, pihaknya dapat lebih bebas menentukan bandara yang akan dikelolanya dengan pendekatan bussines to bussines (B to B). Pendekatan ini menciptakan mereka dapat menentukan mana yang paling menguntungkan.

"Internasional perluasan itu kita dapat milih pendekatannya dengan B to B. Kan jikalau di dalam negeri kita nggak dapat banyak milih, belum lagi jikalau penugasan," ungkapnya.


Menurutnya, ada tiga pertimbangan yang dipakai pihaknya dalam menentukan bandara yang dikelola. "Jadi ada tiga pertimbangan kita bisnis follow the traffic, network, dan people," ungkapnya.

"Kita lihat peluangnya, misal Filipina traffic-nya anggun nggak, peluangnya banyak nggak orang Indonesia disana. Apa kita mungkin pengelola bandara di Afrika gitu, ya kita liat lagi ada network nggak, traffic, people, kalo ternyata tidak ke situ ya jangan yaudah jangan dipaksakan," terang Awal.

Bandara Internasional Clark sendiri merupakan bekas pangkalan udara tentara Amerika Serikat (AS), U.S. Air Force ketika perang dengan Filipina. AP II menjadi salah satu kandidat terbesar pengelola bandara internasional itu.

Post a Comment

 
Top