0 Comment
Michael Jordan. Foto: Elsa/Getty ImagesMichael Jordan. Foto: Elsa/Getty Images

Jakarta - Siapa yang tak kenal Michael Jeffrey Jordan, pebasket legendaris tahun 1990-an yang sangat diidolakan pada masanya. Pria kelahiran 17 Februari 1963 di Brooklyn, New York tersebut ternyata yaitu pebisnis ulung yang berakal memanfaatkan peluang di sekelilingnya.

Legenda klub basket Chicago Bulls itu yaitu anak keempat dari lima bersaudara atau anak pria termuda di antara saudara lelakinya yang lain. Ibunya, Deloris, bekerja sebagai kasir di bank dan ayahnya, James, yaitu seorang pengawas peralatan yang pernah bertugas di Angkatan Udara.

Sejak kecil, orang tuanya menetapkan standar kerja keras yang tinggi dan disiplin untuknya. Ibunya bahkan pernah menyuruhnya duduk seharian di kendaraan beroda empat dan belajar, sehingga ia dapat mengawasinya dari jendela kantor daerah ia bekerja.

"Pahlawan aku yaitu orang renta saya. Saya tidak dapat melihat orang lain sebagai jagoan saya," kata Michael.

Dalam keluarga, Michael mempunyai reputasi sebagai orang yang malas. Michael muda tidak mempunyai talenta mekanik ibarat ayahnya alias tidak ibarat abang laki-lakinya.

Namun Michael ternyata mempunyai talenta dalam dunia olahraga basket. Pada tahun 1984, animo pertamanya bersama Chicago Bulls, Michael Jordan pribadi menyita perhatian banyak orang.

Sebulan memasuki tahunnya sebagai rookie, Michael muncul di sampul Sports Illustrated, di bawah judul "A Star Is Born." Tahun-tahun berikutnya lalu menjadi sejarah untuknya sesudah berhasil mencetak rata-rata 28,2 poin per game dan memenangkan NBA Rookie of the Year Award.

Namun yang mengesankan yaitu karirnya di olahraga sama mengesankannya dengan ketajamannya dalam berbisnis. Pada usia 21 tahun, sesudah gres saja keluar dari sekolah, Jordan menandatangani kontrak lima tahun senilai US$ 2,5 juta dengan Nike.


Nike memasarkan bintang gres mereka tersebut dengan membuat sepatu basket yang diberi nama Air Jordan. Anda yang hobi bermain basket niscaya tahu bagaimana larisnya sepatu tersebut. Jordan, iklan Nike dan sepatu dengan cepat menjadi terkenal di media Amerika Serikat.

Bisnis Air Jordan, termasuk sepatu dan barang dagangan lainnya, sangat menguntungkan sehingga Nike menetapkan untuk memecahnya sebagai The Jordan Brand. Bisnis itu menghasilkan US$ 1 miliar setiap tahun.

Menjadi juara secara berturut-turut mengokohkan posisi Michael Jordan menjadi bintang iklan papan atas di Amerika. Michael menjadi salah satu atlet yang paling banyak dipasarkan dalam sejarah, lewat merek-merek utama Amerika ibarat Coca-Cola Co, Chevrolet (GM), Gatorade (PEP), McDonald's (MCD), Ball Park Franks (TSN), Rayovac (SPB), Wheaties (GIS) dan Hanes (HBI).

Dari basket, Michael fokus untuk membangun bisnisnya, ibarat bisnis pakaian Jordan Brand. Dia bekerja sama dengan Nike, serta Michael Jordan Motorsports, tim balap sepeda motor profesional, dan sejumlah bisnis lainnya.

Pada tahun 2006, Jordan kembali terlibat dengan NBA, ketika ia memperoleh kepemilikan saham dalam franchise basket Charlotte Bobcats. Kesepakatan itu membuatnya menjadi pemegang saham terbesar kedua tim, dan memberi Jordan gelar Managing Member of Basketball Operations.

Pada Juni 2010, sekitar tujuh tahun semenjak Michael Jordan terakhir bermain basket profesional, Forbes menobatkannya sebagai selebritis terkuat ke-10 di dunia. Pembelian Bobcats ternyata menjadi salah satu investasi paling cerdas dari karier Jordan.

Michael juga membeli Hornets sebesar US$ 275 juta pada tahun 2010. Bersamanya, nilai tim tersebut telah meningkat dari US$ 410 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 725 juta pada tahun 2015.

Pada 2015, Forbes memperkirakan kekayaan higienis Michael Jordan mencapai US$ 1 miliar, membuatnya menjadi orang terkaya di dunia olahraga. Lewat kepemilikan saham di Charlotte Hornets, endorsment dan bisnis lainnya, sekarang jumlah harta Michael tercatat sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24 triliun (kurs Rp 14.500).

Meskipun ia belum pernah bermain bola basket profesional lagi semenjak 2003, kekayaannya ketika ini justru tumbuh lebih cepat dibanding ketika karirnya sebagai pemain basket. Salah satu sebab reputasi dan mereknya sebagai superstar basket dalam menjual produk. Mengesankan!

Post a Comment

 
Top