0 Comment
Foto: PegadaianFoto: Pegadaian

Jakarta - PT Pegadaian (Persero) terpilih sebagai BUMN Terbaik untuk sektor keuangan bidang pembiayaan dan keuangan lainya, alasannya dinilai berhasil mengusung penemuan dan seni administrasi gres dalam pengembangan bisnis di tengah perlambatan ekonomi. Ini ialah kali ketiga penghargaan yang diperoleh Pegadaian.

Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Investor kepada Pegadaian atas kinerja BUMN dengan memakai evaluasi kualitatif, sumber informasi sekunder dan diskusi intensif di antara dewan juri. Adapun para dewan juri yakni Ekonom Aviliani, Dewan Audit OJK Hotbonar Sinaga, Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Suheri, Firmanzah Rektor Paramadina, Ketua Kajian Asosiasi Emiten Indonesia Gunawan Tjokro.

"Ketika semua industri keuangan dituntut untuk survive alasannya banyak sekali tantangan lokal maupun global, Pegadaian tetap bisa membukukan kinerja keuangan yang positif, sehingga dinilai layak menjadi ide bagi perusahaan lain," ungkap Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso, dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018).

Dalam program penganugerahan Tokoh Finansial Indonesia (TFI) ke 15, di Jakarta, Rabu (19/12/2018) itu, Sunarso menambahkan penghargaan ini diberikan kepada Pegadaian alasannya dinilai sigap dalam menghadapi disrupsi dan turbulensi.

"Ketika lingkungan bisnis keuangan mengalami perubahan yang dinamis, Pegadaian bisa terus bertumbuh dan melaksanakan transformasi bisnis," ujarnya.

Menurut Sunarso, Award ini tidak hanya menjadi motivasi bagi jajaran pimpinan Pegadaian, melainkan segenap karyawan untuk terus membuat penemuan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

"Terlebih Pegadaian merupakan perusahaan yang bergerak di industri keuangan non bank, yang berubah dengan cepat dan sangat kompetitif di kurun digital," ujarnya.

Sunarsono menambahkan, penghargaan ini menjadi pembuka jalan Pegadaian untuk melantai di bursa pada 2022.

"Kami dikala ini masih sedang menyelesaikan proses transformasi dan mempersiapkan agresi korporasi tersebut, sekaligus menunggu izin dari Kementerian BUMN. Pegadaian menjadi perusahaan terbuka bukan hanya untuk mencari pendanaan baru, tapi untuk meningkatkan administrasi perusahaan untuk lebih profesional dan transparan," kata Sunarso.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengakibatkan Pegadaian sebagai The Most Valuable Finance Company dan biro inklusi keuangan. Selain itu, Pegadaian juga menyiapkan tim organisasi dan administrasi proyek semoga mempunyai sumber daya insan (SDM) dan sistem yang kuat.

Saat ini Pegadaian sedang bertransformasi untuk menjadi lebih muda di usianya yang ke-117 tahun, dengan menyasar anak muda. Sunarso mencontohkan, dibukanya The Gade Coffee and Gold sebagai bentuk layanan Prioritas, yang telah didirikan di seluruh Wilayah di Indonesia dan tercatat sampai Desember 2018 telah mencapai 20 outlet.

Selain itu Pegadaian juga meluncurkan aplikasi layanan Pegadaian Digital Service (PDS), yang sampai dikala ini telah mencapai 100 ribu lebih pengunduh. Sedangkan untuk kalangan mahasiswa, Pegadaian meluncurkan produk gadai tanpa bunga, yang diperlukan sanggup menawarkan pengalaman gres bagi kalangan mahasiswa untuk bertransaksi di Pegadaian.

"Ini akan menambah tenaga untuk memperkuat dari sisi keuangan dan donasi masyarakat terhadap Pegadaian. Walaupun begitu Pegadaian tidak akan meninggalkan core bisnis, tetap gadai," tegasnya.

Sebagai informasi, kinerja Pegadaian pada kuartal ke III 2018 tercatat positif. Laba higienis perseroan naik 6,39% year on year (yoy) per September 2018. Dibandingkan periode yang sama tahun 2017 capaian keuntungan higienis meningkat dari Rp 1,86 triliun menjadi Rp 1,98 triliun. Pada periode yang sama pendapatan perjuangan perseroan juga meningkat 9,37% sebesar Rp 8,47 triliun. Sementara beban perjuangan turun menjadi Rp 5,01 triliun.

Posisi Outstanding Loan (OSL) sampai September 2018 mencapai Rp 39,68 triliun atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp 36,360 triliun. Dari sisi aset, perseroan bisa membukukan kenaikan 7,93% yoy dari Rp 47,83 triliun menjadi Rp 51,62 triliun.

Sementara itu, kinerja yang nyata lainnya juga ditunjukkan dengan penurunan angka Non Performing Loan (NPL) gross atau kredit bermasalah menjadi 1,8% dan NPL Nett 0,2%. Sedangkan Return on Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) masing-masing memperlihatkan kenaikan yang signifikan sebesar 13,8% dan 5,1%. Sedangkan sasaran keuntungan kita higienis ditargetkan naik menjadi Rp 2,7 triliun dari 2017 sebesar Rp 2,5 triliun.

Kinerja keuangan Pegadaian selama kuartal lll 2018 mempunyai omset mencapai Rp 87,031 triliun dan ditargetkan sampai selesai tahun ini mencapai Rp 130 triliun. Sedangkan untuk keuntungan higienis juga ditargetkan sebesar Rp 2,7 triliun, naik dari perolehan 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Perseroan juga menargetkan aset meningkat menjadi Rp 58 triliun serta jumlah penyaluran dukungan naik sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 48,3 triliun.

Indikator evaluasi yang dilakukan oleh pihak Majalah Investor dan komitmen tim juri, ialah seleksi awal menurut atas kinerja finansial pada masing-masing sektor. Pendekatan yang dipakai untuk menilai kinerja perusahaan ialah improvement dan achievement dan untuk adjustment dilihat dari kinerja Juni 2018.

Untuk kategori BUMN Terbaik bidang Keuangan dan Pembiayaan, indikator evaluasi memakai kriteria ROA, ROE, DER, pertumbuhan keuntungan bersih, aset, dan pertumbuhan pendapatan setahun. Perusahaan pembiayaan terbaik menurut seleksi tersebut lalu di peringkat kembali menurut achievement dan improvement ROA dan ROE, sampai jumlahnya menciut menjadi tiga perusahaan dan lalu dipilih lewat polling.

Menurut data Pegadaian, di awal tahun 2018 Sunarso mendapat dua penghargaan sebagai CEO Terbaik dan Pemimpin Perubahan dari 7 Sky Media, Best CEO BUMN dan The Best CEO Award 2018 dari BUMNTrack, dan Leadership for Digital Transformation of Pawning Business dari Warta Ekonomi Award.

Beberapa penghargaan lainnya yang diterima Pegadaian antara lain, The Most Active Issuer, Top Public Relations, Wajib Pajak yang Berkontribusi The Most Promising Company in Strategic Marketing, Tactical Marketing, Marketing 3.0, Brand Campaign, Special Mention in Marketing Innovation, The Most Admire Companies, BUMN Berpredikat Sangat Baik, Top 3 Financial Non Banking, dan Winner of The Best Marketing.

Post a Comment

 
Top