Setelah Caplok Freeport, Inalum Mau Apa Lagi?

Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Jakarta - Sejak menjadi induk holding industri pertambangan pada 27 November 2017 lalu, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi induk dari perusahaan tambang negara antara lain PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk. Bahkan dalam hitungan hari, Inalum juga akan menjadi induk dari PT Freeport Indonesia (PTFI).

Inalum diberikan mandat meningkatkan kepemilikan Indonesia di PTFI dari 9,32% menjadi 51%. Hal itu menciptakan Inalum sebagai perusahaan yang mempunyai bisnis tambang aluminium, juga didaulat menjadi pengonsolidasi kinerja dari seluruh perusahaan tambang negara.

"Mengontrol konsesi mineral dalam negeri ialah tahap awal biar Inalum menguasai pasar global, termasuk mengambil alih beberapa konsesi tambang strategis," ungkap Pengamat Tambang Ferdi Hasiman, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/12/2018).

Adapun capaian Inalum pada tahun 2018 ini, telah berhasil mempunyai rapor yang cemerlang. Berdasarkan laporan keuangan semester pertama yang telah diaudit, Inalum membukukan keuntungan higienis konsolidasi mencapai Rp 5,4 triliun, tumbuh 170% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun. Pendapatan perseroan naik 58% dari Rp 18,8 trillun di semester pertama 2017 menjadi Rp 29,8 triliun di semester pertama 2018.

Baca juga: Lika-liku RI Kuasai Saham Freeport 51%

Sementara itu, EBITDA pada 2018 ini mencapai Rp 9,04 triliun, sekitar 51% dari sasaran proforma. EBITDA margin holding tambang pun meningkat ke level 30,4% dari posisi final 2017 sebesar 26,6%.

Inalum secara konsolidasi juga menjadi BUMN dengan ekspor terbesar tahun ini, yang diperkirakan mencapai US$ 2,52 miliar atau setara Rp 37,25 triliun. Angka itu naik drastis jikalau dibandingkan dengan total ekspor di 2017 sebesar US$ 1,89 miliar.

Baru-baru ini juga, Inalum bekerja sama dengan forum riset terkemuka dari Amerika Serikat MIT Energy Initiatives sebagai landasan mendirikan sentra riset dan penemuan industri pertambangan untuk membantu Indonesia menyebarkan kendaraan beroda empat listrik dan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan.

Prospek Inalum sebagai holding tambang juga semakin moncer alasannya ialah setiap anak perjuangan mempunyai rencana perluasan termasuk hilirisasi. Bukan hanya menjual hasil bumi, tetapi juga mengolah komoditas hasil tambang sehingga mempunyai nilai tambah.

Seluruh pencapaian Inalum sejalan dengan ketiga mandat yang telah dipercayakan oleh pemerintah yaitu menguasai cadangan strategis pertambangan nasional, meningkatkan nilai tambah industri pertambangan melalui hilirisasi, dan menjadi perusahaan kelas dunia.

Baca juga: Besok Saham Freeport Dibayar Lunas?